Sukabumi Update

Gaji Dibayar 30 Persen, Buruh PT Youngstar 2 Sundawenang Kabupaten Sukabumi Unjuk Rasa

SUKABUMIUPDATE.com - Gaji belum keluar hingga batas waktu yang ditentukan, ribuan karyawan pabrik garmen PT Youngstar 2, yang berada di kawasan industri Angkrong, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, lakukan aksi demonstrasi, Senin (12/6).

Seorang buruh, Ependi (28) kepada sukabumiupdate.com mengatakan, biasanya karyawan menerima upah pada tanggal 10 setiap bulannya. “Demo ini, karena karyawan sudah dua hari telat menerima upah,” ujar pria yang mengaku warga di bilangan Kecamatan Parungkuda itu.

BACA JUGA: Kerja hingga Jam 02.00 WIB, Buruh PT Sengsil Nagrak Kabupaten Sukabumi Tuntut Upah Lembur dan UMR

Sebenarnya, terang dia, pihak perusahaan mau membayar gaji karyawan sebesar 30 persen terlebih dahulu. Adapun sisanya sebesar 70 persen lagi, akan dilunasi secara bertahap, dengan batas waktu tanggal 20 pada bulan ini.

“Perusahaan hanya sanggup membayar gaji karyawan sebesar 30 persen, dan yang 70 persennya sambil berjalan. Kami sangat keberatan dengan sistem itu, tapi kalau tidak dibayar, gak tau jadinya,” jelas Ependi.

BACA JUGA: Gaji Dibayar Dua Kali, Buruh PT YHS2 Parungkuda Kabupaten Sukabumi Demo

Hal Senada diungkapkan oleh Restifa Arianti (25). Ia mengatakan, bukan kali pertama PT Youngstar 2 ingkar soal waktu pembayaran upah.

“Ini kali kedua kami alami. Dan untuk gaji bulan ini, janji perusahaan akan membayar tanggal 8 Juni. Kemudian mundur menjadi tanggal 10 Juni. Namun hingga tanggal 12 Juni hari ini, pihak perusahaan belum membayar upah,” tegas dia.

Buruh, lanjut Restifa, sangat membutuhkan uang untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, serta membayar utang.

BACA JUGA: Cuti Tahunan Dipangkas, Buruh Pabrik HJ Busana Cicurug Mogok Kerja

“Kalau gaji tidak dibayar sekarang, maka utang kami akan semakin membengkak. Kami akan terus menuntut hingga perusahaan membayarnya secara penuh. Kalau tidak, maka buruh akan memperpanjang aksi demi ini,” katanya.

Namun karena tidak mendapatkan jawaban pasti dari pihak perusahaan, para buruh ini memilih membubarkan diri dan pulang ke rumah.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI