Sukabumi Update

Desak Pemerintah RI Lakukan Penekanan Terhadap Myanmar, KAMMI Sukabumi Gelar Aksi Solidaritas Muslim

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berserta berbagai Komunitas gelar aksi solidaritas dan penggalangan dana untuk umat muslim Rohingya Myanmar di Alun alun Jalan A Yani Kota Sukabumi Jawa Barat, Minggu (3/9/17).

Dalam Pernyataan sikapnya, KAMMI Daerah Sukabumi mendesak Pemerintah RI untuk melakukan penekanan terhadap Myanmar dengan cara mendeportasi kedutaan besar Myanmar untuk Indonesia.

Dari pantauan sukabumiupdate.com, peserta aksi melakukan longmarch sambal membawa spanduk dengan rute Pendopo Jalan A Yani - Supermal - Jalan Jaenal Zakse - Jalan Ir. Djuanda - Jalan RE. Marthadinata dan finis di Lapang Merdeka.

BACA JUGA: KAMMI Kota Sukabumi Gelar Aksi Bela Al Aqsa dan Kutuk Israel

Sebelum melakukan shalat gaib di Lapang Merdeka, para mahasiswa ini sempat melakukan orasi di Jalan Ir. Juanda dilanjutkan dengan Shalat Goib.

Ketua KAMMI Daerah Sukabumi sekaligus koordinator aksi, Rinaldi Yusup, mengatakan tragedi kemanusiaan tengah melanda etnis Rohingya di negara bagian Arakan (Rakhine), Myanmar.

"Menurut data PBB, Rohingya etnis minoritas paling menderita di dunia saat ini. Mereka ditolak kewarganegaraannya di wilayah mereka sendiri, dirampas haknya atas tanah mereka sendiri, diskriminasi, perkosaan pembantaian masal, tidak ada pasokan makanan serta pengusiran yang sudah dilalui sejak 30 tahun terakhir,"kata Rinaldi.

BACA JUGA: Ada Aksi Bela Ulama di Kota Sukabumi, Hindari Jalur-jalur Ini

Menurut dia, tindakan tersebut telah melanggar Hak Azazi Manusia (HAM). Tindakan kekerasan dari pemerintah junta militer tersebut telah menyebabkan puluhan ribu etnis Rohingya terbunuh dan sisanya mencari suaka di negeri – negeri tetangga salah satunya Indonesia.

"Pernyataan Presiden Myanmar Thein Sein yang menganggap etnis Rohingya bukan orang asli Myanmar, tetapi imigran gelap. Itu kesalahan besar dan bertentangan dengan sejarah. Muslim Rohingya sudah tinggal di Arakan sebelum Myanmar merdeka dari Inggris pada 1948. Etnis Rohingya merupakan etnis setempat yang telah lama menetap di wilayah tersebut,"ucapnya.

BACA JUGA: Ormas Islam Sukabumi Galang Dana Peduli Tragedi Allepo

Oleh karena itu, tambah Rinaldi, sebagai bagian tak terpisahkan dari masyarakat dunia, KAMMI Daerah Sukabumi  hari ini menggelar aksi mulai ba’da dzuhur hingga menjelang Ashar.

Adapun pernyataan sikap atas hari ini diantaranya.

1. Menuntut pemerintah Myanmar untuk mengakui kewarganegaraan etnis Rohingya dan menghentikan segala bentuk diskriminasi terhadap etnis Rohingya.

2. Mendesak agar Indonesia dan negara negara di ASEAN melakukan tekanan terhadap Myanmar agar segera menyelesaikan peristiwa berdarah yang terjadi terhadap etnis Rohignya di Myanmar.

3. Mendesak pemerintah Indonesia agar mengambil sikap terkait peristiwa berdarah yang terjadi terhadap etnis rohingya dengan mendeportasi kedutaan besar Myanmar untuk Indonesia.

4. Menuntut pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi berusaha keras menghentikan aksi pengusiran dan pembantaian atas dasar persamaan kemanusiaan. Jika tidak, Aung San Suu Kyi sangat tidak pantas menerima Nobel Perdamaian.

5. Menghimbau seluruh masyarakat Indonesia khususnya Sukabumi untuk mendoakan dan membantu saudara saudara muslim rohingya agar peristiwa berdarah tersebut segera berakhir.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI