Sukabumi Update

Ternyata, Ini Penyebab Korban Meninggal Saat Tawuran di Cisaat Kabupaten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Tawuran sejumlah siswa antar sekolah, yakni SMK Teknika, dengan SMK Lodaya, di Jalan Cikukulu, Kampung Cibaraja, RT 55/12, Desa Cibolang, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (17/11/2017), mengakibatkan korban jiwa.

Informasi dihimpun, korban meninggal dunia akibat terkena sabetan senjata tajam atau dibacok.

BACA JUGA: Ini Identitas Para Pelajar yang Diduga Akan Tawuran di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi

“Informasi yang kami dapat dari saksi, awalnya rombongan siswa kedua sekolah ini sempat ledek-ledekan. Terjadilah bentrokan, dan korban pun terjatuh, lalu dikeroyok siswa SMK yang jadi lawannya," terang Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Sukabumi Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Yadi Kusyadi, kepada awak media dalam jumpa pers, Selasa (21/11/2017).

Yadi menambahkan, dalam peristiwa tersebut, salah seorang siswa SMK Lodaya, yaitu Reyhan Jamal mengalami luka bacokan di bagian lengan kiri, paha sebelah kanan dan kiri, serta di punggungnya.

“Sekitar pukul 12.40 WIB, korban (Reyhan-red) dilarikan ke Rumah Sakit Betha Medika, untuk mendapatkan pertolongan,” imbuhnya.

Namun, kata Yadi, rumah sakit tersebut tidak bisa berupaya banyak. “Pada pukul 17.00 WIB, dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi. Tanggal 18 November 2017, Reyhan (Korban) dikabarkan meninggal akibat kebahabisan darah, karena luka bacokan yang mengenai urat nadinya,” ujarnya.

BACA JUGA: Aparat Polsek Palabuhanratu Resor Sukabumi Serahkan Puluhan Pelajar Pembawa Senjata Tajam

Yadi mengungkapkan, tersangka berinisial MR alias Rizal (15 tahun) bersama temannya, berinisial I alias Babam (15 tahun), diduga menikam korban menggunakan golok, celurit, dan gear motor bertali. Dan petugas pun lanjut Yadi, berhasil mengumpulkan sejumlah barang bukti, di antaranya sepatu, baju, dan celana korban, serta dua buah senjata tajam jenis celurit, dengan panjang sekitar 43 Centimeter (CM), dan gear motor.

“Diduga korban dikeroyok oleh 20 orang, sebagian tidak menggunakan senjata. Hingga kini, polisi masih memburu tujuh orang lainnya, di antaranya siswa SMK Lodaya,” ungkapnya.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI