Sukabumi Update

Aksi Damai, GMNI Sukabumi Kutuk Pembangunan Bandara Kulon Progo

SUKABUMIUPDATE.com - Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Sukabumi, menggelar aksi damai solidaritas Kulon Progo. Aksi ini berkaitan dengan penolakan pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), atau yang lebih dikenal Bandara Kulon Progo.

Aksi diawali longmarch dari Jalan R Syamsudin menuju Balai Kota Sukabumi. Sejumlah perwakilan mahasiswa kemudian berorasi menyampaikan aspirasi.  Aksi damai dilanjutkan di halaman gedung DPRD Kota Sukabumi.

BACA JUGA: GMNI Sukabumi Kutuk Tindakan Represif Aparat di Kampus Unsri

Para mahasiswa disambut anggota Komisi III DPRD Kota Sukabumi, Usep Ubaedilah.  Usai menyuarakan aspirasinya, para mahasiswa berjalan menuju Bundaran Adipura dan melakukan aksi teatrikal.

Ketua GMNI Sukabumi, Dewek Sapta Anugrah mengatakan, aksi solidaritas ini bertepatan dengan hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional kemarin 10 Desember 2017. Seluruh cabang GMNI melakukan aksi yang sama atas penolakan pembangunan bandara internasional Yogyakarta.

BACA JUGA: GMNI Sukabumi Sayangkan Pengrusakan Pos Dishub

"Pembangunan New Bandara Internasional telah merampas ruang hidup masyarakat Kulonprogo yang dipaksa meninggalkan tanah kelahirannya demi kepentingan bandara, dan itu sangat betentangan dengan HAM,” tutur Dewek di sela aksi damai, Senin (11/12/2017).

“Sehingga sepatutnya, dengan kesadaran dan kewarasan tinggi, kami mendukung gerakan warga Kulonprogo menolak pembangunan tersebut," tambah Dewek.

BACA JUGA: GMNI: Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Sukabumi Keliru

Pihaknya mengutuk keras proyek pembangunan bandara tersebut. Menurutnya, proyek pembangunan bandara harus segera dihentikan.

“Tarik mundur aparat Kulonprogo, hentikan represititas aparat kepolisian, dan cabut kebijakan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) dan tinjau ulang RPJM Nasional," tukasnya.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI