Sukabumi Update

Soal Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Begini Reaksi Pentolan Sukabumi Facebook

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Sukabumi akan merubah hari jadi Kabupaten Sukabumi yang awalnya 1 Oktober 1945 menjadi 10 September 1870. Perubahan hari jadi tersebut dipaparkan dalam seminar uji publik naskah akademis yang dilaksanakan pemerintah Kabupaten Sukabumi bersama tim dari Universitas Padjadjaran, di Aula Pendopo Sukabumi, Rabu (21/2/2018).

Penggiat sosial media Sukabumi Facebook Dedi Suhendra menuturkan pembahasan sejarah menjadi hal yang menarik dibahas. Pembahasannya bakal memicu perbebatan panjang karena masing-masing pihak atau personal memiliki sumber dan referensi. Apabila dalam hasilnya muncul setuju atau tidak setuju, pro dan kontra maka menjadi sesuatu yang wajar.

BACA JUGA: Soal Hari Jadi Kabupaten Sukabumi, Soekaboemi Heritage Anggap Referensi Kurang Lengkap

"Apalagi isu tentang perbedaan ulang tahun Kota dan Kabupaten. Sejarahnya setiap tahun dan setiap saat akan selalu dibahas dengan menarik," ujar Dedi kepada sukabumiupdate.com, Rabu (21/2/2018) sesuai mengikuti seminar.

Menurut dia, pembahasan tentang hari jadi Kabupaten Sukabumi menjadi polemik apabila tidak ada hasil atau kesimpulan yang diharapkan.

BACA JUGA: Wajib Tahu! Kini, Hari Jadi Kabupaten Sukabumi Jatuh Pada 10 September 1870

"Makanya dengan kegiatan seperti ini sedikit banyak kita bisa tahu jawaban dan kesimpulan yang diharapkan oleh semua pihak. Kalaupun ada pro dan kontra hal yang wajar didalam kegiatan seminar atau kegiatan yang bersifat diskusi," tuturnya.

Dalam acara seminar, diharapkan pemerintah dapat menampung semua aspirasi yang masuk dari masyarakat.

BACA JUGA: Sejarah Singkat Kabupaten Sukabumi dari Era Kerajaan Sunda Hingga Saat Ini

Dedi tak menampik perubahan hari jadi Kabupaten Sukabumi ini juga bakal ramai dibahas di media sosial. Ia berharap para pengiat sosmed saat menyebar informasi harus sesuai dengan kapasitas dan bidang keilmuannya. Sehingga pada saat menikmati informasi dan menyebarkannya bisa sesuai dengan etika dalam berkomunikasi lewat internet atau netiket dan etika.

"Supaya yang kita sebarkan itu dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan," pungkasnya.

Editor : Administrator

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI