Sukabumi Update

Pengurus DKM di Kabupaten Sukabumi Dapat Bimbingan Sembelih Hewan Kurban

SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) se Kabupaten Sukabumi mengikuti bimbingan teknis penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi di salah satu hotel di Cikukulu, Jumat 10 Agustus. Para pengurus DKM diharapkan dapat melakukan penyembelihan hewan kurban dengan memiliki nilai aman, sehat, utuh, dan halal (Asuh).

Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat veteriner dan Pengolahan dan Pemasaran Hasil (K2P2 HP) Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu menjelaskan pentingnya pengetahuan dan penggunaan metode-metode penyembelihan hewan kurban yang teratur. Teknik penyembelihan bisa mempengaruhi nilai Asuh daging kurban.

BACA JUGA: Pedagang Hewan Kurban di Surade Sukabumi Kesulitan Cari Rumput

"Tujuannya kegiatan ini, agar ternak dan daging kurban bisa bermanfaat serta bisa memberikan nilai Asuh," ujar Winda ditemui sukabumiupdate.com di lokasi kegiatan.

Nilai Asuh dari daging hewan kurban yang disembelih penting untuk masyarakat yang akan mengkonsumsinya. Pelatihan ini juga untuk penyebaran informasi di tengah terbatasnya jumlah petugas pemantauan.

"Harapan kami, para pengurus DKM ini bisa menularkan, dan sosialisasi ke yang lain, yang ada di lingkungannya masing-masing," paparnya.

Para pengurus DKM diberikan pengetahuan terkait syarat dan penanganan hewan layak kurban sesuai syari. Mulai dari faktor umur, kondisi kesehatan, tidak boleh cacat, juga terkait  perlakuan terhadap hewan kurban.

Para pemateri juga memaparkan bagaimana cara merobohkan tubuh hewan, supaya bisa dengan mudah disembelih dan tidak melakukan perlawanan. Winda juga memaparkan ciri-ciri hewan yang tidak layak kurban. Misalnya dilihat dari kondisi mata yang bersinar, basah bagian hidung, dan kurus berlebihan.

"Jangan seperti yang terjadi,  yang kita lihat di televisi. Si hewan malah ngamuk atau berontak karena perlakuannya tidak baik, sehingga timbul stres dan mempengaruhi kualitas daging," terangnya.

BACA JUGA: DKP3 Kota Sukabumi Minta Pedagang Tak Jual Hewan Kurban di Trotoar

Sementara itu, Dokter Hewan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), Supratikno menjelaskan, hewan kurban tak cuma harus memenuhi syarat syariah dan sehat saja. Kesejahteraan hewannya pun, perlu diperhatikan.

"Cara penanganan perlu diperhatikan, supaya dia terpenuhi kesejahteraan hewannya. Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan, seperti tidak menyiksa, dan lain sebagainya," paparnya.

Setelah ditangani dengan berdasarkan prinsip kesejahteraan hewan, proses penyembelihannya harus memenuhi persyaratan halal. Seperti memotong menggunakan pisau tajam pada tiga saluran yakni, saluran makanan, saluran napas dan pembuluh darah.

BACA JUGA: Harga Sapi Kurban di Kota Sukabumi Naik Rp 2 Juta

Setelah dipotong, daging kurban harus ditangani secara higienis. Bagaimana daging di kuliti tidak boleh di campur dengan jeroan, kemudian harus dibungkus plastik food grade, artinya bukan plastik keresek.

"Kalau di media sosialkan tidak boleh menggunakan plastik hitam, padahal mau putih, merah, atau hitam sepanjang itu kresek tidak boleh digunakan. Tapi harus tahan panas dan tahan minyak, baru boleh dibungkus keresek," ungkapnya.

"Pemotongan harus juru sembelih yang punya kompetensi atau kemampuan menyembelih sampai menjadi halal. Sekarang kan ada juru sembelih halal harus bersertifikat," tambahnya.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI