Sukabumi Update

Kabar Potensi Gempa 8 SR di Jabar Keliru, Begini Kata PVMBG

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah video pemberitaan terkait potensi gempa berkekuatan 8,0 SR di Jawa Barat beredar melalui jejaring media sosial, termasuk di Sukabumi. Tak sedikit masyarakat yang resah akibat pemberitaan ini.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pun menanggapi pemberitaan ini. Tanggapan diunggah melalui artikel yang dirilis di website resmi Kementerian ESDM. Artikel tersebut berjudul 'Tanggapan Pusat Vulkanologi Terhadap Berita Inews Pagi yang ditayangkan pada Tanggal 14 Agustus 2018'. Artikel dipublikasikan pada Rabu, 15 Agustus.

"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menanggapi berita yang disiarkan oleh iNews Pagi pada tanggal 14 Agustus 2018 (https://www.inews.id/multimedia/read/213885/berpotensi-gempa-pvmbg-waspadai-pergerakan-lempeng-di-pulau-jawa) yang menjadi viral di media sosial," dikutip dari artikel tersebut.

Dari artikel itu diketahui, terdapat sedikit kekeliruan dalam pemberitaan video yang beredar. Penyebutan potensi gempa 8 magnitudo, tidak sesuai dengan pernyataan Kepala PVMBG Kementerian ESDM, Kasbani. Dalam artikel dijelaskan, Kasbani tidak menyebut ada potensi gempa 8 magnitudo, namun Sesar Cimandiri berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan intensitas VIII MMI.

BACA JUGA: Selatan Sukabumi Diguncang 8 Kali Gempa, Ada Apa?

Yang harus dipahami, terdapat perbedaan pengertian antara magnitudo dan intensitas gempabumi. Magnitudo adalah besarnya energi yang dilepaskan oleh sumber gempa bumi dan diukur secara instrumental dari data seismik. Besarnya magnitudo dinyatakan dalam satuan Mw (Moment Magnitude) atau satuan lain seperti Mb, Ms, dan lain-lain.

Sedangkan intensitas adalah dampak guncangan gempa bumi atau tingkat kekuatan goncangan di suatu titik. Besarnya intensitas dipengaruhi oleh magnituda, jarak terhadap sumber gempa bumi, dan kondisi geologi setempat. Satuan intensitas adalah MMI (Modified Mercalli Intensity).

Sukabumiupdate.com juga mendapat penjelasan lebih detil terkait satuan MMI di website resmi Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG). Besaran potensi gempa bumi dengan intensitas VIII MMI seperti yang disebutkan Kasbani, punya definisi tertentu. Gempa dengan intensitas VIII MMI dapat menimbulkan kerusakan bangunan, misalnya banyak retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, dan kaca pecah. Kemudian sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh. Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

BACA JUGA: Warga Panik! Gempa Berulang Kali Guncang Selatan Sukabumi

Pecahan VIII pada MMI nyatanya bukan intensitas gempa tertinggi. Pecahan tertingginya XII MMI, dimana setidaknya gempa dapat menyebabkan sebagian besar dinding bangunan permanen roboh. Struktur bangunan mengalami kerusakan berat atau rel kereta api melengkung.

Untuk Potensi gempa bumi di Jawa Barat sendiri, PVMBG – Badan Geologi telah menerbitkan Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa Bumi Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2014. Peta ini dibuat berdasarkan analisis bahaya gempa bumi yang memperhitungkan parameter sumber gempa bumi, penjalaran gelombang seismik serta kerentanan tanah. Analisis bahaya gempa bumi dilakukan menggunakan metode probabilistik yang memperhitungkan ketidaktentuan dari besaran, lokasi dan waktu kejadian gempa bumi.

Berdasarkan peta KRB tersebut, wilayah Jawa Barat terdiri dari KRB menengah yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intensitas VII – VIII MMI, serta KRB Tinggi yang berpotensi terlanda guncangan gempa bumi dengan intensitas lebih besar dari VIII MMI. KRB tinggi berlokasi di wilayah yang berdekatan dengan sumber gempa bumi dan daerah yang dengan sifat fisis tanah yang sangat lunak.

BACA JUGA: Gempa Lebak 4,1 SR Guncang Sukabumi

Wilayah yang pernah mengalami gempa bumi di masa lampau, kemungkinan besar akan mengalami kejadian gempa bumi lagi, namun dengan waktu dan kekuatan yang belum dapat diprediksi secara akurat. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui sejarah kejadian gempa bumi merusak di suatu daerah. Berdasarkan katalog gempa bumi merusak  yang diterbitkan PVMBG Badan Geologi, terdapat beberapa kejadian gempa bumi yang merusak di wilayah Jawa Barat, termasuk kejadain gempa bumi Tasikmalaya yang terjadi pada akhir tahun 2017.

Sumber gempa bumi merusak bisa terjadi dari zona subduksi yang biasanya dengan magnitudo besar dan juga dari sesar aktif di darat.  Untuk itu, upaya mitigasi bencana gempa bumi di wilayah Jawa Barat perlu dilakukan dan ditingkatkan. Upaya-upaya mitigasi bencana geologi yang dilakukan bertujuan untuk mengurangi bahkan meniadakan jatuhnya korban jiwa maupun kerugian harta benda yang diakibatkan oleh gempa bumi.

Editor : Ardi Yakub

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI