Sukabumi Update

Bus Masuk Jurang Cikidang Sukabumi, Saksi Sebut Adanya Permasalahan Fungsi Rem

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah fakta terungkap dari kecelakaan bus yang merenggut 21 nyawa di Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Bus bernopol  B 7025 SGA sempat mengalami kendala rem.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Jabar AKBP Soekarto, mengungkapkan dari keterangan saksi yang merupakan para korban luka, bus wisata berangkat dari daerah Kemang, Bogor, Sabtu (8/9/2018) pukul 06.00 WIB. Ditengah perjalanan, bus tersebut berhenti di SPBU Cikereteg, Kabupaten Bogor adanya suatu permasalah pada fungsi rem.

"Menurut keterangan dari korban yang luka ringan, kita ambil keterangan ada suatu perbaikian. Yang diperkirakan fungsi rem adanya permasalah. Setelah itu melanjutkan kembali (perjalanan) sampai ke chek point Lido. Setelah dilaksanakan pengecekan berangkat kembali memasuki Jalur Cikidang-Palabuhanratu," ujar Soekarto, Minggu (9/9/2018).

Menurut Soekarto, di sekitar TKP terdapat bekas pengereman setelah itu tak ada jejak pengereman. Dugaan dalam posisi kendaraan ditengah jalan turunan Letter S, pengemudi memperlambat kendaraan dengan brake engine menggunakan gigi rendah.

"Karena pada saat kita olah TKP dalam kendaraan tersebut bahwa perseneling pada gigi rendah. Itu kemarin olah TKP" ujarnya.

BACA JUGA: Kecelakaan Maut di Cikidang Sukabumi, Bus Angkut Penumpang Melebihi Kapasitas

Untuk olah TKP pada hari kedua menggunakan alat terbaru yaitu Lika 3 Dimensi. Untuk melihat hasil olah TKP menggunakan alat tersebut mesti menggunakan scanner dan membutuhkan waktu dua minggu.

"(Hasil) olah TKP tentunya akan dikoordinasikan dan kerjasama dengan instansi terkait untuk tindak lanjut atau dimasukan dalam penyelidikan dan rekomendasi pasca laka lantas menonjol. Seperti nanti yang akan kita laksanakan dalam forum group discussion dalam pelaksanaan atau kita meminta input, saran-saran dari daripada instansi terkait untuk lebih sempurnya dalam penyidikan kita," tukasnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI