Sukabumi Update

Dinamit Meledak, Warga Ontrog Perusahaan Tambang di Nyalindung Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Sejumlah warga mengontrog perusahaan tambang dan pengolahan fresh beton di Kampung Cijureuy Sawo, Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Aksi ini dilatarbelakangi peledakan dinamit pemecah batuan.

Ketua Pemuda Kampung Cijureuy Sawo, Ismaturrohman, mengatakan warga geram dengan peledakan dinamit yang dilakukan oleh PT Gunung Bumi Perkasa (GBP). Peledakan dinamit dilakukan tanpa izin dari warga sekitar.

"Warga enggak ada yang mengizinkan. Khawatir berdampak ke bangunan rumah, kan jaraknya cukup dekat ke permukiman," kata Ismaturrohman kepada sukabumiupdate.com, Selasa (11/9/2018).

Warga mendapat informasi adanya rencana peledakan dinamit sekitar pukul 14.00 WIB. Mendengar kabar itu, warga pun mendatangi pihak perusahaan. Hingga disepakati, bahwa pihak perusahaan akan menunda peledakan dinamit.

Sayangnya, kata Ismaturrohman, tak berselang lama terdengar ledakan dinamit. Sekitar pukul 17.30 WIB.

"Jadi kesannya, warga ini dibodohi. Makanya tadi langsung pada datang ke perusahaan tersebut. Ditunggu sampai malam, tapi enggak ada perwakilan perusahaan yang menemui warga," kata Ismaturrohman.

BACA JUGA: Warga Curugkembar dan Sagaranten Sukabumi Tolak Aktivitas Tambang Batu Bentonit

"Ini adalah ledakan pertama. Warga menolak karena takut rumahnya terdampak. Kan rumah-rumah disini sudah pada tua bangunannya," tambahnya.

Meski tak ditemui pihak perusahaan, aksi warga mempertanyakan peledakan dinamit berlangsung kondusif. Anggota polisi dan TNI datang, mengamankan jalannya aksi.

Menurut Ismaturrahman, operasional PT GBP sudah berlangsung sekitar satu tahun. Perusahaan tersebut menambang batu dan pasir. Warga sempat menolak keberadaan perusahaan tambang, karena tak berizin.

BACA JUGA: Kotori Sungai, Walhi Sebut Tambang Pasir Kuarsa di Sukabumi Kejahatan Lingkungan

Pihak perusahaan kemudian menempuh proses administrasi perizinan hingga mendapatkan izin. Dalam perjalanannya, opersional pertambangan PT GBP beriringan dengan perusahaan pabrik fresh beton, PT Fresh Beton Indonesia.

"Karena tadi enggak ada kesepakatan, rencananya besok pagi kami akan kembali melakukan demo. Bukan cuma Cijureuy Sawo, tapi warga enam kampung," katanya.

"Aktivitas perusahaan pun merusak jalan. Truk tambang dan pabrik yang lewat sini, enggak sesuai dengan tipe jalan yang ada. Belum lagi banyak kesepakatan, dari 11 kesepakatan yang dulu, hingga kini belum ditepati perusahaan. Salah satunya, penyediaan sarana air bersih," tambahnya.

BACA JUGA: Tambang Batu Milik Anggota Dewan Picu Kerusakan Jalan di Kecamatan Pabuaran

Sementara itu, Kapolsek Nyalindung, AKP Endah Sriwigiarti memastikan aksi massa di lokasi perusahaan berjalan kondusif. Massa membubarkan diri dengan tertib.

"Tadi usai magrib sudah bubar," kata Endah.

Endah juga membenarkan terkait rencana demo lanjutan, Rabu 12 September besok. Ia hanya berpesan agar unjuk rasa dilakukan sesuai prosedur, dan tetap mengutamakan kondusifitas.

"Demonstrasi adalah hal wajar. Tapi tetap harus berlangsung damai, dan melapor dulu ke Polres Sukabumi," pungkas Endah.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI