Sukabumi Update

Sawah Petani Desa Citepus Sukabumi Diserang Hama Wereng

SUKABUMIUPDATE.com - Petani di Kampung Citepustengah, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, merugi karena tanaman padi mereka diserang hama wereng batang cokelat. Akibatnya sekitar 10 hektar sawah gagal panen akibat serangan hama tersebut.

"Musim ini para petani disini sebagian merugi terkena hama wereng," ujar Enur (60 tahun) salah seorang petani.

Enur mengungkapkan, untuk mengurangi angka kerugian yang lebih besar, sebagian petani sudah memanen padinya lebih awal karena takut semua padinya habis terkena hama wereng.

BACA JUGA: 12 Hektar Lahan Sawah di Curugkembar Sukabumi Diserang Hama Tikus

"Ya daripada rugi banyak, mau bagaimana lagi terpaksa panen lebih awa. Kita mah sebagai petani inginnya pemerintah terjun ke lokasi untuk melihat sawah yang terkena hama juga memberi obat hama secara gratis serta memberikan penyuluhan penanggulangan hama. Tadi juga dari dinas pertanian dengan staf desa cek lokasi," jelasnya.

Petani lainnya Supardi (66 tahun) menambahkan sudah melakukan upaya membasmi hama dengan penyemprotan pestisida saat muncul tanda-tanda hama mulai menyerang tanaman. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, justru hama wereng semakin meluas.

"Dari 1.500 meter luas tanaman padi yang saya garap biasanya menghasilkan 8 kuintal, setelah diserang hama wereng ini cuma 75 kg. Ada juga petani lain sampai tidak bisa di panen," pungkasnya.

BACA JUGA: Sawah di Palabuhanratu Dilanda Kekeringan, Petani Merasa Kemarau Sekarang Lebih Parah

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Dedah Herlina memastikan hama yang menyerang tanaman padi milik petani Citepustengah merupakan hama wereng batang coklat. Pihaknya sudah berupaya melakukan penanganan untuk meminimalisir kerugian yang dialami petani dengan memberikan bantuan pestisida jenis Applaud 10 WP.

"Kami sudah upayakan memberikan bantuan pengendalian hama agar bisa menekan populasi dan intensitas serangan hama tersebut, langkah selanjutnya kami meminta setelah padi dipanen lahannya dikeringkan dulu untuk memutus siklus hama penyakit," singkatnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI