Sukabumi Update

Kisah Kakek Ujang, Kerja Menggembala Kambing dan Huni Gubuk di Citamiang Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Ujang Sobandi, pria asal Desa Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi ini masih tetap semangat dengan pekerjaannya menggembala kambing milik majikannya. Tetapi kondisi pria berusia 60 tahun ini memprihatinkan, karena dia sudah setengah tahun tinggal di sebuah gubuk di pinggir sawah Jalan Pramuka, RT 04/07 Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.

Dirinya bisa mendapatkan uang apabila kambing ini sudah dijual pada Idul Adha nanti.

"Sehari-hari ya begini saja mengurus kambing, cari rumput buat makannya, (kambingnya) masih pada kecil semua dan nantinya bakal di jual pas lebaran Idul Adha," ungkap Ujang, kepada sukabumiupdate.com, Kamis (20/12/2019).

Ujang mengaku sering sakit-sakitan karena tinggal di gubuk tersebut. Apalgi saat ini musim hujan.

"Memang di sini tempat tinggal saya sekarang, ya kalau malam hari memang dingin apalagi kalau musim hujan kadang saya suka sakit," imbuhnya.

Oleh pemilik kambing, setiap hari Ujang diberi uang Rp 5 ribu dan setiap hari. Ditambah makan pagi dan sore. Di gubuk ini, Ujang melakukan segalanya dari makan, tidur, mandi dan mencucui pakaian. Kalau malam, selalau ada warga yang ronda dan menemaninya.

Gubuk yang dihuni kakek Ujang di Jalan Pramuka RT 04/07, Kelurahan Citamiang, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi. (Foto: Fadillah).

Ujang memiliki seorang Istri yang berada di Cisaat sedangkan dua orang anak laki-laki yang sudah berkeluarga.

"Istri buka warung di Cisaat, anak sudah pisah dan berkeluarga. Satu orang di Jakarta, dan satu lagi ada di Sukaraja. Paling mengunjungi saya ke sini hanya saat bulan Ramadan, nanti sebelum lebaran Idul Adha baru saya pulang kerumah," jelasnya.

BACA JUGA: Satu Keluarga di Tegalbuleud Sukabumi Tinggal di Rumah Berdinding Bilik Reyot

Apabila Ujang ingin uang tambahan, dirinya mengumpulkan botol bekas. Dia pungut tak jauh dari gubuk dan kandang kambingnya. Botol plastik yang sudah terkumpul banyak ini kemdian di jual ke tukang rongsokan.

"Paling buat tambah-tambah uang sehari-hari saya suka punguti sampah ditiap rumah dan kontrakan di dekat sini, lalu dikumpulkan lalu dijual ke tukang rongsokan yang suka lewat," tukasnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI