Sukabumi Update

Demo Lagi, Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Tak Mau Pelunasan Gaji Bertahap

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 752 karyawan PT Sentosa Utama Garmindo masih bertahan di halaman pabrik garmen yang berada di Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi tersebut, Senin (28/1/2019). Para buruh bertahan dengan membawa poster, dan atribut lain. Sementara di dalam gedung, dilakukan pertemuan antara pejabat perusahaan, serta instansi terkait untuk menyelesaikan permasalahan gaji buruh.

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Agus Mulyadi, menjadi salah satu orang yang hadir dalam pertemuan itu. Informasi sementara, kata Agus, pihak perusahaan menyanggupi pembayaran gaji karyawan secara bertahap.

"Tahap satu, sebesar Rp 1 milyar, sedang diproses. Dikirim ke rekening masing-masing karyawan lewat Bank Mandiri," ujar Agus ditemui usai pertemuan di PT Sentosa Utama Garmindo.

Agus berharap hal ini bisa menjadi akhir dari aksi unjuk rasa yang sudah dilakukan beberapa kali. Jika pembayaran upah tuntas, Pemkab Sukabumi akan memfasilitasi pertemuan antara para pihak di internal perusahaan yang bersengketa.

"Memfasilitasi antara Mister Ong, Pak Indra, dan PT Victor untuk memastikan agar kalau perusahaan jalan lagi, tidak ada demo lanjutan di PT Sentosa," kata Agus.

Sementara itu, salah satu karyawan PT Sentosa Utama Garmindo, Fitri Sapirah (25 tahun), menegaskan pihaknya menutut pemenuhan hak-hak sebagai pekerja. Ia mengaku belum menerima gaji selama dua bulan.

BACA JUGA: Aset Garmen di Cicurug Sukabumi Belum Laku, Buruh Masih Gigit Jari

"Sedangkan kami mengandalkan dari uang gajihan tersebut. Bagaimanapun juga kami tidak akan berhenti menyerukan aspirasi sebelum ada kejelasan," tuturnya.

"Kalau enggak ada kesepakatan, kita akan demo lagi ke pendopo," imbuhnya.

Karyawan lainnya, Enenglisna, mengatakan informasi sementara yang ia dapat, pihak perusaahan akan membayar gaji karyawan secara bertahap.

"Jadi sebulan dulu dibayarnya, jelas kami tolak. Kami ingin dibayar semuanya, berikut dendanya," pungkasnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI