Sukabumi Update

Laporan Warga Sukabumi yang Bergabung dengan Massa Aksi 22 Mei di Jakarta

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan warga Sukabumi Selatan, massa aksi 22 Mei yang tergabung dalam Relawan Prabowo-Sandi Pajampangan (RPP) mendatangi Kantor Bawaslu RI, Selasa (21/5/2019) petang.

Informasi yang dihimpun, RPP terdiri dari anggota FPI dan sejumlah ulama Pajampangan. Mereka datang menggunakan mobil pribadi tanpa pengawalan dan tiba sekitar pukul 15.00 WIB.

BACA JUGA: Soal Hasil Pilpres 2019, Apa Kata Wawalkot dan Wabup Sukabumi?

Saat dihubungi, salah seorang peserta aksi, Arin Esa Nugraha (29 tahun) mengatakan, massa dari berbagai daerah sudah berkumpul di depan Kantor Bawaslu RI.

"Tadi di perjalanan kami sempat diperiksa petugas kepolisian, namun akhirnya kami sampai disini dan bergabung dengan yang lain," ujar Arin kepada sukabumiupdate.com, Selasa malam melalui sambungan telepon seluler.

BACA JUGA: Polres Sukabumi Lakukan Penyekatan Aksi 22 Mei, 630 Personil Gabungan Disebar

Rencananya, lanjut Arin, massa aksi akan berada di sana selama tiga hari kedepan, dengan jumlah peserta aksi yang bertambah banyak.

"Tiga hari kedepan, kita meminta keadilan dan kedaulatan rakyat, menyikapi kecurangan-kecurangan yang di lakukan KPU," imbuhnya. 

BACA JUGA: Penyekatan Aksi 22 Mei di Karangtengah, Polisi Temukan HP Berisi Ujaran Kebencian

Arin menyebut, aksi sempat nyaris ricuh lantaran ada beberapa orang penyusup yang mencoba membuat keributan.

"Sempat ada penyusup yang ngamuk sendirian, banting-banting alat pembatas jalan, namun tak berlangsung lama karena segera diamankan petugas," sambungnya.

BACA JUGA: Polresta Sukabumi Akan Sekat Massa yang Pergi Aksi People Power

Sementara itu, anggota FPI Sukabumi Selatan, Yudi Fratama memastikan, jumlah peserta aksi akan terus bertambah besok pagi dan akan semakin memenuhi kantor Bawaslu RI.

"Sejauh ini aksi dilakukan dalam bentuk doa dan buka puasa bersama, serta salat berjamaah. Alhamdulillah ada juga yang membagikan takjil gratis. Jadi untuk logistik tidak kesulitan. Intinya kita mengawal gugatan, agar Mahkamah Konstitusi bisa berpikir secara objektif. Karena kita ketahui bersama, Pemilu 2019 ini banyak kecurangan," pungkasnya.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI