Sukabumi Update

Cuaca Buruk di Pesisir Selatan Sukabumi, Perahu Nelayan Minajaya Hilang Diterjang Ombak

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) menghimbau nelayan tradisional di pesisir selatan Kabupaten Sukabumi untuk waspada dengan ancaman cuaca buruk. Dalam sepekan kedepan, ketinggian ombak di pesisir bisa mencapai empat meter, dan ini mengancam keselamatan pelayanan khususnya nelayan dengan kapal kapal kecil tradisional.

Dua nelayan, dilaporkan terluka akibat terjangan ombak besar saat hendak melabuhkan Kapal Motor (KM) Jaya Sentosa, perahu congkreng jenis piber berkapasitas dua Groos Ton (GT), ke dermaga pantai Minajaya, Desa Pasir Ipis Kecamatan Surade, pada hari Rabu tanggal 3 Juli 2019 lalu. Terjangan ombak besar, membuat perahu ini terguling dan hancur.

Usup (31 tahun), sang juri mudi (tekong) warga Cimenteng Desa Buniwangi dan anak buah kapal (ABK) Oyon (40 tahun), warga kampung Cigerang Desa Buniwangi, berhasil diselamatkan nelayan lainnya yang beriringan hendak menepi ke dermaga.

BACA JUGA: Kronologis Hilangnya Perahu Congkreng di Perairan Mina Jaya Sukabumi

"Sekitar pukul 07.30 WIB, saat itu perahu pulang melaut, pas mau masuk dan bersandar di dermaga Pantai Minajaya, perahu tersebut diterjang ombak tinggi sehingga terbalik," ujar Brigadir Ade, anggota Satpol Air Polres Sukabumi, kepada Sukabumiupdate.com, Jumat (5/7/2019).

Untuk perahunya, menurut Ade sampai sekarang ini belum ditemukan, ada kemungkinan tenggelam dan kebawa ketengah. "Saat ini memang kondisi perairan laut Sukabumi Selatan, cukup ekstrim gelombang bisa mencapai 3 - 4 meter, diharapkan para nelayan untuk lebih waspada," pungkasnya.

BACA JUGA: Hilang, Perahu Nelayan Ujunggenteng Ditemukan di Laut Binuangeun Banten

Sementara itu Randiana petugas TPI Minajaya, Kecamatan Surade, menuturkan kedua yang terluka, saat ini dalam kondisi sehat dan sudah ada dirumah masing masing. “Kemarin yang dievakuasi ke RSUD Jampangkulon adalah Usup, juru mudi perahu yang terbalik, memang dia kecapean setelah berenang melawan arus, sebelum diselamatkan oleh nelayan lainnya, dirawat selama empat jam,"  ujarnya.

"Memang di perairan laut Minajaya sangat rawan bila mau masuk atau keluar, soalnya banyak batu karang, banyak perahu Minajaya juga yang memilih bersandar di Pantai Ujunggenteng, kalau cuaca buruk," pungkasnya.

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI