Sukabumi Update

Catatan Lengkap Kisah Bayi Tanpa Tempurung Kepala di Gegerbitung Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang bayi terlahir tanpa tempurung kepala menjadi perhatian netizen setelah diposting di media sosial. Disebutkan bayi tersebut bernama Lani dan lahir di Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi.

Memastikan informasi yang beredar, sukabumiupdate.com berupaya menelusuri keberadaan Lani hingga tiba di sebuah rumah di Kampung Pasir Dulang RT 05/05 Desa Gegerbitung Kecamatan Gegerbitung. Namun, tak seorang pun dapat ditemui di rumah yang dihuni Lani bersama keluarganya itu. Menurut tetangga, Lani sedang dibawa ke RSUD Syamsudin SH.

Sukabumiupdate.com pun menkonfirmasi bayi lahir tanpa tempurung kepala ini kepada Kasubag TU Puskesmas Gegerbitung Ani Andriyani. Ani membenarkan bahwa Lani sedang ke RSUD Syamsudin SH karena hari ini adalah jadwal kontrolnya. Lani ke RSUD R Syamsudin SH diantar oleh kedua orangtuanya dan petugas puskesmas.

BACA JUGA: Bayi Asal Bojonggenteng Sukabumi Lahir dengan Kelainan Genetik Langka

Menurut Ani, kontrol dilakukan setelah beberapa hari Lani dirawat di RSUD R Syamsudin SH atau yang dikenal dengan nama RS Bunut itu. "Hari ini itu memang jadwal kontrolnya, setelah kemarin sempat dirawat sekitar enam hari di Bunut," kata Ani kepada sukabumiupdate.com, Kamis (28/11/2019).

Ani mengatakan, bayi berusia satu bulan itu merupakan anak ketiga pasangan Elah (46 tahun) dan Yayan. Sejatinya kedua orang tua bayi itu berdomisili di Kampung Tangkolot Tonggoh RT 04/03, Dusun Pasir Gambur, Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi.

Lani, kata Ani, lahir oleh bantuan paraji (dukun beranak) pada tanggal 28 Oktober 2019 di Kampung Tangkolot Tonggoh, Desa Hegarmulya. Namun lani mengalami kecacatan pada bagian tempurung kepala. 

BACA JUGA: Upaya Dinkes Kabupaten Sukabumi Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi Pasca Melahirkan

Karena mengalami permasalahan pada bagian tempurungnya, akhirnya pada tanggal 16 November 2019, Lani dirujuk ke RSUD syamsudin SH oleh Puskesmas Sagaranten dengan diagnosa sepsis.

"Dilakukan perawatan di RSUD Syamsudin SH selama enam hari dengan jaminan kesehatan KIS ibunya. Karena masih dalam masa neonatal, maka Lani menginduk ke KIS ibunya itu," papar Ani.

Setelah enam hari dirawat dari RSUD Syamsudin SH, pada tanggal 21 November 2019 Lani pulang namun harus melakukan kontrol pada tanggal 25 November 2019. Karena pertimbangan jarak yang jauh antara Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap dengan RSUD R Syamsudin SH maka Lani pulang ke Gegerbitung yang menjadi kampung halaman ayah Lani.

BACA JUGA: Bayi Cedera Kepala Setelah Diduga Disiksa Perawat

Sehari setelah pulang dari RS Bunut, Lani kontrol ke Puskemas Gegerbitung pada 22 November 2019. "Lani dikontrol ke Puskesmas, ditangani oleh dokter Dikri," ungkap Ani.

Menurut Ani, petugas puskesmas pun melakukan kunjungan ke rumah Lani di Kampung Pasir Dulang RT 05/05, Desa Gegerbitung. Dalam hal Lani dibantu untuk bisa mendapatkan surat jaminan kesehatan dari Dinas Kesehatan agar pengobatannya di RSUD Syamsudin SH dapat teratasi.

"Alhamdulillah Insya Allah gratis biayanya itu. Dan untuk domisili di surat jaminan kesehatannya menggunakan alamat di Gegerbitung ini," pungkasnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI