Sukabumi Update

Kaleidoskop 2019, Sederet Kasus Keracunan Massal di Sukabumi dan Upaya Dinkes

SUKABUMIUPDATE.com - Peristiwa keracunan massal diduga akibat dari makanan kerap kali terjadi di Sukabumi sepanjang 2019. Bahkan sederet peristiwa tersebut menjadi perhatian publik dan pemerintah baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi.

Berikut peristiwa keracunan massal yang terjadi di Sukabumi, serta tindakan pemerintah daerah dalam hal ini Dinkes menangani kasus tersebut: 

1. Puluhan Warga Termasuk Kades Perbawati Sukabumi Keracunan Makanan Hajatan

Sebanyak 31 warga Kampung Baruroke RT 02/02, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, keracunan setelah menyantap makanan, di acara hajatan warga, Sabtu (20/4/2019).

Warga merasakan pusing, mual dan mules setelah beberapa jam menyantap hidangan tersebut hingga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan. Seorang korban keracunan, Iwan, menjelaskan, menu hidangan yang disediakan di acara hajatan tersebut berupa nasi, semur daging, gurame goreng, capcay dan juga karedok.

Pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi segera mengambil sampel makanan katering yang disajikan oleh penyelenggara hajatan. Sampel makanan itu, dibawa ke Bandung untuk diteliti lebih lanjut mengenai penyebab keracunan yang menimpa puluhan warga tersebut. Diketahui, hidangan itu berasal dari katering dari luar Sukabumi, Senin (22/4/2019).

Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Harun Alrasyid terjun langsung membantu petugas medis di Posko Pustu Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan.//FOTO: Doc. sukabumiupdate.

2. Usai Makan Gudeg Nangka, Puluhan Karyawan Garmen di Parungkuda Keracunan

Puluhan karyawan PT Royal Puspita dilarikan ke Rumah Sakit Altha Medica dua, Parungkuda, setelah makan siang dengan gudeg nangka. Tercatat sebanyak 81 karyawan pabrik garmen ini yang mengalami keracunan, Selasa (10/9/2019).

Sebelumnya para karyawan ini membeli gudeg nangka untuk makan siang di warung nasi samping pabrik, tepatnya di Kampung Angkrong, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi.

Kapolsek Parungkuda, Kompol Maryono kepada sukabumiupdate.com, Selasa (10/9/2019), di Mapolsek Parungkuda mengaku sudah memerintahkan anggota untuk mengambil sample makan, dan muntah korban yang kemudian diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk dicek melalui laboratorium.

3. Puluhan Warga Bojonggaling Sukabumi Keracunan Usai Makan Nasi Uduk

Usai santap nasi uduk, puluhan warga Kampung Pangkalan RT 01/03, Desa Bojonggaling, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan, Selasa (10/9/2019) malam. Nasi uduk dengan telur rendang yang dikonsumsi warga ini diperoleh dari kegiatan tahlilan 100 hari meninggalnya warga.

Kapolsek Warungkiara AKP Ridwan Ishak mengatakan, tahlilan tersebut dilaksanakan usai magrib dan keracunan terjadi setelah beberapa jam warga menyantap nasi uduk tersebut.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi membeberkan hasil investigasi di lapangan yang dilakukan untuk mengetahui penyebab ratusan orang mengalami keracunan massal di Kampung Pangkalan itu. 

Fakta-fakta yang ditemukan dari identifikasi lapangan, serta hasil investigasi melalui penyelidikan epidemologi, ditemukan beberapa rekomendasi, khususnya dalam hal perbaikan sanitasi dasar.

4. Belasan Siswa SD Keracunan Permen Kemasan Telur di Kota Sukabumi

 Belasan siswa SD Fathia Islamic School Kota Sukabumi diduga mengalami keracunan usai memakan permen, Jumat (15/11/2019). Mereka kini berada di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi karena merasakan pusing dan mual.

Dari keterangan yang dihimpun mereka memakan permen yang dibeli dari sebuah mini market tak jauh dari SD Fathia Islamic School di Puri Cibeureum Permai I, Jl. Tampomas, Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Jumat pagi. Permen tersebut dikemas dalam bentuk telur.

Kasus keracunan makanan ini langsung direspon Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Fahmi menegaskan akan melakukan cek kelayakan konsumsi terhadap makanan minuman yang ada di minimarket dan jajanan sekitar sekolah. 

Jumat siang sekitar pulul 14.00 WIB seluruh korban keracunan ini sudah bisa berkomunikasi dengan Fahmi, yang datang ke RSUD R Syamsudin. Kepada Wali Kota Sukabumi, para siswa ini mengaku merasakan mual dan pusing bahkan ada satu siswa yang sempat muntah tak lama setelah makan permen yang dibeli di minimarket yang tak jauh dari sekolahnya. 

5. Keracunan Massal Sirnamekar Sukabumi, Satu Warga Meninggal

Kasus keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Sukabumi. Puluhan warga Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi mendadak merasakan pusing dan mual setelah menyantap makanan dari acara syukuran warga.

Bahkan seorang korban keracunan bernama Olis (55 tahun) meninggal dunia. Olis meninggal di RSUD Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi, Minggu (17/11/2019).

Dinkes Kabupaten Sukabumi sudah mengambil sampel untuk mencari penyebab keracunan. Sampel yang diambil berupa bumbu, makanan yang disajikan hingga air yang dipakai memasak.

Bahkan Dinkes membuka posko penanganan keracunan massal di Desa Sirnamekar. Posko tersebut untuk mempermudah warga apabila harus mendapatkan perawatan. Posko menggunakan bangunan posyandu di Kampung Cijoho. Di posko ini disiagakan petugas dari Puskemas yang ada di wilayah Tegabuleud ditambah petugas Dinkes Kabupaten Sukabumi.  

6. Puluhan Warga Nagrak Sukabumi Keracunan Usai Muludan

Puluhan warga Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi harus mendapat perawatan intensif di Puskesmas setempat, Minggu (15/12/2019). Warga diduga mengalami keracunan massal setelah menyantap sajian di acara Muludan pada Sabtu (14/12/2019) malam.

Informasi yang dihimpun, warga yang keracunan berasal dari Kampung Barujagong RT 04/10 Desa Cisarua dan Kampung Sinagarkolot RT 01/08 Desa Nagrak Utara.

Dinkes Kabupaten Sukabumi mengambil sampel makanan yang disantap warga Desa Cisarua untuk mencari tahu penyebab keracunan massal. Data terbaru jumlah korban keracunan makanan usai acara muludan sudah mencapai 129 orang.

"Kami akan cari penyebab keracunan, tim sudah turun ke lokasi untuk penyelidikan epidemiologis dan investigasi lapangan. Sampel makanan dan air sudah kami kumpulkan dan kirim ke laboratorium balai POM (Pengawas Obat dan Makanan) Bandung ," ujar Plt Kadinkes Kabupaten Sukabumi, Harun Al Rasyid kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/12/2019).

7. Indikasi Keracunan, 46 Warga Kalaparea Nagrak Sukabumi Mengeluh Mual dan Diare

Puluhan warga Kampung Nyalindung RT 03/02 Desa Kalaparea, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi mengeluh mual, muntah dan diare, Senin (23/12/2019).

Warga diduga mengalami reaksi keracunan setelah mengkonsumsi makanan di acara selamatan empat bulanan kandungan salah satu warga pada Minggu (22/12/2019).

Data dari petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Nagrak, mencatat sedikitnya 46 warga yang langsung dirawat di Puskesmas Girijaya dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Kalaparea, serta satu orang dirujuk ke RS Sekarwangi Cibadak.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI