Sukabumi Update

Update Dampak Gempa Kalapanunggal Sukabumi, Nagrak dan Warungkiara Terdampak

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi merilis data terbaru dampak Gempa Kalapanunggal magnitudo 5.0 yang terjadi pada Selasa, 10 Maret 2020 lalu. Data dimutakhirkan pada Kamis (12/3/2020) pukul 12.23 WIB melalui Pusdalops BPBD.

BACA JUGA: Update: Cikidang Dua Rumah Rusak, Ciambar Tidak Terdampak Gempa Kalapanunggal Sukabumi

Dari data tersebut, tercatat ada 18 desa yang tersebar di tujuh kecamatan yang terdampak. Antara lain Kecamatan Kalapanunggal, Kabandungan, Cidahu, Warungkiara, Parakansalak, Cikidang dan Nagrak.

Di Kecamatan Kalapanunggal ada tiga desa terdampak, seperti di Desa Makasari, Pulosari dan Gunungendut. Sementara di Kecamatan Kabandungan ada enam desa terdampak, antara lain Desa Kabandungan, Tugubandung, Cipeuteuy, Cihamerang, Mekarjaya dan Cianaga.

BACA JUGA: Kabandungan dan Kalapanunggal Jadi Wilayah Terdampak Paling Parah Gempa Sukabumi

Kemudian di Kecamatan Parakansalak, ada tiga desa terdampak, yakni Desa Sukakersa, Lebaksari dan Sukatani. Di Kecamatan Cidahu ada dua desa terdampak, yakni Desa Cidahu dan Girijaya. Lalu di Kecamatan Cikidang, ada dua desa terdampak, yakni Desa Mekarnangka dan Gunungmalang.

Selanjutnya di Kecamatan Warungkiara hanya satu desa terdampak, yakni Desa Sukaharja. Dan di Kecamatan Nagrak juga satu desa terdampak, yakni Desa Girijaya.

BACA JUGA: Terus Bertambah, 760 Rumah Rusak Akibat Gempa di Kalapanunggal Sukabumi

Dari 18 desa di enam kecamatan tersebut, BPBD mencatat 168 rumah rusak berat, 293 rumah rusak sedang dan 548 rumah rusak ringan. Selain rumah, 8 unit bangunan SD, MD, MI, DTA yang juga rusak, serta 11 unit fasilitas umum seperti masjid, musala dan MCK rusak.

Akibat gempa tersebut, 2.994 jiwa dari 1.058 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Alhasil, 325 jiwa dari 96 KK terpaksa mengungsi. Dilaporkan, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut namun 12 orang tercatat mengalami luka ringan.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI