Sukabumi Update

Penjelasan Pokmas Soal Objek Wisata Gunung Bentang Sukabumi, RAB-nya Rp 900 Juta Lebih

SUKABUMIUPDATE.com - Pembanguan objek wisata Gunung Benteng di Desa Gunung Bentang, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi menghabiskan anggaran lebih dari Rp 900 juta dan pembangunan objek wisata tersebut merupakan program Peningkatan Partisipasi Kecamatan (P3K). 

Objek wisata alam panorama Gunung Bentang di Desa Gunung Bentang, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi menjadi sorotan karena nampak tak terurus. Sejumlah fasilitas untuk wisatawan seperti toilet kumuh. Beberapa gazebo pun mulai ditumbuhi rumput liar. Bahkan di tengah perjalan menuju tempat ini, ada jalan yang tertimbun longsoran tanah.

Lahan pesawahan dan ladang huma di kaki Gunung Bentang yang menjadi sajian di objek wisata jadi tak begitu menarik dengan keadaan ini. 

BACA JUGA: Akses Jalan Longsor, Objek Wisata Gunung Bentang Sagaranten Sukabumi Nasibnya Kini

Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas), Ijad Junaedi (38 tahun) mengatakan pokmas sebagai pelaksana kegiatan pembangunan area wisata alam, yang berada di lahan Perhutani tersebut.

Ijad menyatakan seluruh pekerjaan sudah selesai sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan pekerjaan dibagi dalam tiga tahap. 

"Untuk pekerjaan tahap pertama berupa cut and fill atau pebuatan jalan dengan alat berat, pekerjaan makadam, pekerjaan drainase serta pembukaan lahan parkir, " jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (4/7/2020).

BACA JUGA: DPRD Kejar Penjelasan Camat Sagaranten Soal Lokasi Wisata Gunung Bentang Sukabumi

Sementara untuk tahap kedua, sambung Ijad, pekerjaan Sarana Air Bersih (SAB), MCK, pengaspalan jalan dengan panjang 150 meter dan lebar 3 meter lebih. 

Pekerjaan tahap ketiga kata, Ijad, pembuatan Mushola, pujasera, gapura serta gajebo. "Semua pekerjaan sudah disekesaikan sebagaimana yang ada didalam perencanaan, dengan menggunakan anggaran P3K  kecamatan Sagaranten tahun 2019 sebesar Rp 920.000.000," jelasnya.

Ijad menyatakan, adapun sumber dari Dinas Pariwisata hanya untuk pengerasan jalan dengan panjang 250 meter dan lebar 3 meter. 

BACA JUGA: Wisata ke Situ Datarnangka Sagaranten Sukabumi, Suasananya Masih Alami Cuy!

Mengenai longsor, lanjut Ijad, sebelum longsor yang sekarang sudah terjadi tiga kali. Namun material longsoran tidak terlalu banyak sehingga dengan inisiatif Pokmas material longsoran pertama, kedua dan ketiga dapat dibuang dengan tenaga kerja manual.

Namun untuk sekarang karena matrial longsoran sangat banyak hingga tidak dapat dibuang dengan tenaga kerja manual, akan membutuhkan biaya yang besar.

"Sudah empat kali terjadi bencana longsor dengan sekarang, yang ketiganya bisa diatasi dengan tenaga manual, namun sekarang tidak bisa karena terlalu banyak," ungkapnya.

"Kamipun sudah berusaha berkomunikasi dengan Pemdes, sebagai pihak penerima manfaat, akan tetapi belum ada respon, dan sampai sekarang memang belum dibentuk pengelola oleh pihak desa, padahal pekerjaan sudah tuntas," terangnya.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI