Sukabumi Update

Motor Tim Pencari Diterjang Ombak, Nelayan Tenggelam di Tegalbuleud Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Proses pencarian nelayan asal Lampung yang tenggelam di perairan Cikaso, Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, menyisakan cerita menarik. 

Pencarian yang dilakukan oleh Rukun Nelayan Ujung Genteng, Pokmaswas Ujung Genteng, dan reporter sukabumiupdate.com itu menyisir garis Pantai Minajaya Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/10/2020).

Tim gabungan yang terdiri dari lima orang tersebut mencari Tedi (32 tahun), nelayan asal Kampung Teluk Gudang, Desa Gudang Lelang, Kecamatan Teluk Betung, Bandar Lampung yang hilang di perairan Tegalbuleud hingga kini belum ditemukan. Pencarian dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda dua alias sepeda motor.

Tedi hilang usai perahu piber bernama Suka Hasil 09 yang dinaikinya dihantam gelombang tinggi di perairan Cikaso, Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Minggu (4/10/2020) malam. Perahu itu diketahui milik Anton, asal Minajaya, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

BACA JUGA: Pencarian Nelayan Tenggelam di Tegalbuleud Sukabumi Dihadang Cuaca Buruk

"Pencarian dimulai di Pantai Minajaya. Asalnya sejumlah 6 orang, namun satu orang memantau di Pantai Minajaya dan 5 orang berangkat lewat pesisir melalui jalan setapak dan pasir," kata Ketua Rukun Nelayan Ujung Genteng, Asep Jeka.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer, lanjut Asep, kelima orang itu harus menyebrangi Muara Cipamarangan untuk melanjutkan perjalanan ke Pantai Ratu Cimandala Desa Cipeundey, Pantai Cicaladi Desa Sukatani, Kecamatan Surade, dan terakhir menuju Pos Karangbolong Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung.

Proses pencarian nelayan yang tenggelam di perairan Cikaso, Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.

"Saat penyebrangan, biasanya ada getek, namun saat itu tidak ada orang yang menyebrangkan, dan akhirnya harus menyebrang muara," ungkapnya.

Saat menyebrangi muara, sambung Asep, yang pertama kali melintas adalah rekannya yang bertugas mencari bebatuan untuk pijakan penyebrangan.

Sesampainnya di sebrang muara, Asep menyebut, rekannya itu memberi petunjuk arah agar motor pun dapat menyebrangi muara tersebut melalui bebatuan di dalam air yang telah disiapkan.

BACA JUGA: Perahu Dihantam Gelombang Tinggi di Tegalbuleud Sukabumi, Nelayan Asal Lampung Hilang

"Tiga motor sudah berada di sebrang melewati muara dengan lebar sekitar 5 meter dan dan kedalamam 80 sentimeter. Barulah saya menyebrang dan diikuti motor dari media. Namun motor yang dikendarai wartawan kemungkinan terpeleset dari batu, sehingga akhirnya masuk ke air yang lebih dalam. Akibatnya motor terendam dan mati," tuturnya.

Untuk melanjutkan perjalanan, akhirnya motor tersebut ditarik menggunakan tali dari pohon untuk selanjutnya mencari bengkel terdekat dengan jarak tempuh sejauh 2 kilometer.

"Motor disimpan di bengkel dan melanjutkan perjalanan menyusuri batu balasan, pesisir pantai, perkebunan warga, hingga sampai di Pos Karangbolong Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung. Kurang lebih perjalanan 12 kilometer menyisir hingga sampai ke Pos Karangbolong. Di sana ada tim gabungan dari Sarda Kabupaten Sukabumi dan Rapi lokal 08," pungkasnya.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Editor : Koko Muhamad

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI