Sukabumi Update

PWI, IJTI dan SJF Sikapi Intimidasi Kepada Wartawan Saat Bentrokan di DPRD Kota Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Tiga organisasi wartawan Sukabumi menyesalkan aksi pengambilan paksa handphone dan penghapusan dokumentasi milik wartawan yang meliput aksi unjuk rasa mahasiswa tolak Omnibus Law berujung ricuh di depan gedung DPRD Kota Sukabumi, Kamis (8/10/2020).

Tiga organisasi wartawan tersebut adalah PWI Kota Sukabumi, IJTI Korda Sukabumi Raya dan Sukabumi Journalist Forum (SJF). "Kami sangat menyesalkan, saat awak media meliput ternyata masih ada oknum yang mengambil paksa handphone milik wartawan dan menghapus hasil liputannya. Itu sikap intimidatif," ujar Sekjen PWI Kota Sukabumi, Riri Satiri.

Sementara itu, Ketua IJTI Korda Sukabumi raya, Apit Haeruman menilai, aksi pengambilan paksa dan penghapusan dokumentasi hasil liputan tak semestinya dilakukan, apalagi dengan cara yang cenderung mengintimidasi.

"Padahal saat bertugas sudah dilengkapi ID Card wartawan. Tindakan menghalang-halangi, termasuk menyita dan menghapus gambar dari kamera jurnalis melanggar undang undang tentang Pers," kata Apit.

BACA JUGA: Rekam Ricuh di DPRD Kota Sukabumi, Pria Berpakaian Preman Hapus Rekaman Wartawan

Diwawancarai terpisah, Sekretaris SJF Anza Suseno menyayangkan hal semacam ini masih terjadi kepada awak pewarta yang bertugas di lapangan. Anza mengaku saat itu ia dan sejumlah jurnalis lainnya ada di lokasi dan melihat kejadian tersebut.

Ia menilai hal itu tak sesuai dengan semangat Undang-undang Pers. "Padahal wartawan yang bersangkutan sudah mengikuti prosedur, memakai ID Card resmi dari perusahaan, dan melakukan peliputan. Tapi hasil liputannya itu dipaksa dihapus. Kami minta ini harus diusut tuntas," tegas Anza.

BACA JUGA: Ricuh Lagi! Massa Mahasiswa di DPRD Kota Sukabumi Dibubarkan Water Canon

Diberitakan sebelumnya, handphone milik Fauzi Noviandi, jurnalis Tribun Jabar diambil paksa dua orang diduga oknum aparat berpakaian preman saat sedang meliput aksi mahasiswa yang berujung ricuh.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni mengaku prihatin insiden tersebut harus menimpa salah satu awak media yang sedang meliput aksi mahasiswa.

"Saya, selaku pimpinan pengamanan pada saat aksi mahasiswa, merasa prihatin dan meminta maaf atas kejadian ini kepada seluruh jurnalis. Saya berharap ke depan tidak ada kejadian seperti ini lagi, dan kami jajaran Polres Sukabumi Kota akan lebih sinkron lagi dengan para jurnalis," singkat Sumarni.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI