Sukabumi Update

Dampak Perburuan Gigi Hiu Purba Rusak Sawah, Kades Jagamukti Sukabumi Ancam Tutup

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Desa Jagamukti, Apay Suyatman mengaku sudah memanggil pihak pengusaha dan penambang fosil gigi hiu purba (Megalodon) alias Huntu Gelap.

Aktivitas pertambangan yang semula berada di Desa Gunungsungging, kini mulai meluas ke Desa Jagamukti, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi.

Aktivitas pertambangan tersebut disoal lantaran dituding memberikan dampak kurang baik bagi persawahan warga. Hal itu berbuntut pelaporan ke pihak Desa Jagamukti.

"Laporan dampak dari penambangan gigi hiu (Megalodon) sudah kami terima, dan pada tanggal 11 November kemarin, kami mengundang penambang dan pengusaha, namun tidak semua hadir," kata Apay kepada sukabumiupdate.com, Kamis (12/11/2020).

BACA JUGA: Sawah Rusak Dampak Perburuan Gigi Hiu Purba, Warga Jagamukti Sukabumi Protes

Tadinya, sambung Apay, pihak desa mengharapkan penambang dan pengusaha bisa hadir semuanya, agar ada kesepakatan dan tidak menimbulkan salah paham. 

"Bahkan dari pihak kepolisian dan koramil hadir. Kami bukan apa apa, kalaupun mereka mau menambang gigi hiu, silahkan saja namun harus ada aturan  main yang ingin kami bangun sekarang. Termasuk stabilitas air jangan sampai terganggu dan kondusifitas penambang dengan warga bisa terjalin," tuturnya.

Artinya, sambung Apay, jangan sampai penambang melakukan aktivitas seenaknya, tanpa minta izin dan meninggalkan bekas lahan tambang begitu saja

BACA JUGA: Suka Duka Pemburu Gigi Hiu Purba di Surade Sukabumi, Patah Kaki Hingga Cair Tiap Minggu

"Yang akhirnya pembuangan bekas galian menutupi saluran air dan sawah milik warga. Kalau memang mereka tidak bisa diajak bermusyawarah atau tidak mengindahkan, kami pun akan segera koordinasi dengan pihak terkait untuk menutup kegiatan penambangan perburuan gigi hiu, karena jelas merugikan warga," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, aktivitas perburuan Huntu Gelap itu dilakukan di atas lahan pribadi. Namun ada pula yang bekerjasama antara pemburu gigi hiu tersebut dengan pemilik lahan. Salah seorang warga Kampung Bojongloa Desa Jagamukti, Gilang Rusliandi mengatakan, sawah miliknya tertimbun bebatuan yang ia sebut berasal dari aktivitas galian lokasi perburuan gigi hiu.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI