Sukabumi Update

Sudah Sepekan Jalan Desa di Tegalbuleud Sukabumi Terendam Banjir, Ini Cerita Warga

SUKABUMIUPDATE.com - Banjir denuh akibat luapan Sungai Ciparanje sudah berlangsung selama sepekan. Hal itu membuat warga di Kedusunan Cipangkalan Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi harus bersusah payah melewati akses jalan menuju ibukota kecamatan.

"Sudah sepekan lamanya banjir denuh berlangsung dan akan tetap banjir karena hujan terus-menerus," ujar Dede Surahman (43 tahun), warga Kampung Cimindi RT 30/08 Kedusunan Cipangkalan Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. 

Dede menuturkan, banjir denuh tersebut sudah menjadi langganan sejak puluhan tahun. Hal itu dikarenakan Sungai Ciparanje tidak mampu menampung debit air saat hujan turun.

Tak hanya itu, faktor lain yang menyebabkan Sungai Ciparanje ini meluap adalah adanya pendangkalan sungai, penyempitan sungai, dan saluran air yang berkelok sehingga mengakibatkan aliran air yang seharusnya menuju laut justru masuk ke wilayah denuh (ranca).

BACA JUGA: Juga Rendam Tiga Kampung di Tegalbuleud Sukabumi, Banjir Luapan Dua Sungai

"Panjang sungai sekitar 30 kilometer, terbilang sungai kecil, tidak mampu menampung debit air di kala hujan sehingga meluap ditambah dengan adanya luapan Sungai Cibuni juga,"  jelasnya.

Bukan hanya sawah dan permukiman yang terendam, lanjut Dede, namun akses jalan pun tertutup genangan air yang akhirnya mengakibatkan mobilitas warga di Kedusunan Cipangkalan terhambat untuk menuju ibukota kecamatan atau ke jalan nasional.

"Sedikit banyak menimbulkan dampak, terutama bagi warung-warung sembako yang kehabisan stok kebutuhan warga, harus menunggu air surut, juga bagi petani harus memulai tanam kembali karena padinya membusuk," ungkap Dede.

Dede berujar, jalan desa menuju di Kedusunan Cipangkalan dengan jumlah jiwa sekitar 800-1.000 orang, saat terendam air bisa mencapai ketinggian satu meter dengan durasi bisa hingga seminggu. Selama itu terjadi warga pun memanfaatkan jalan alternatif melalui Rancadahon dan Rancabereum.

"Jalan alternatif juga sering direndam banjir, namun durasinya tidak lama, sekitar 5 jam bisa surut, cuma di sana jalannya anjlok sepanjang 30 meter dengan kedalaman 1-2 meter," katanya. "Harapan dari warga, pemerintah bisa mencarikan solusi terbaik," terangnya.

Ingat pesan ibu:

Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Editor : Koko Muhamad

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI