Sukabumi Update

Penyebab Perbaikan Kelas Ambruk di SDN Talagamurni Sukabumi Tertunda

SUKABUMIUPDATE.com - Kondisi SDN Talagamurni di Kampung Nyegog RT 013/002, Desa Cimahpar, Kecamatan Kalibunder, Kabupaten Sukabumi, kian memprihatinkan. Sekolah ini kekurangan ruangan setelah dua kelas ambruk akibat gempa pada Desember 2019 dan hingga kini masih terbengkalai. 

Warga sekitar, Cep Wahyu mengatakan, jumlah ruangan seluruhnya di SDN Talagamurni ini terdiri dari 4 kelas dan satu kantor. Ruangan kelas yang terbatas itu dipergunakan untuk kelas 1 hingga kelas 6 yang jumlahnya siswanya sebanyak 70 orang. 

BACA JUGA: Atap Kelas SDN Bangbayang Sukabumi Ambruk Saat Siswa Hendak Upacara

"Karena kebetulan ruang kelasnya tidak cukup, jadi yang 2 kelas disekat memakai bangku. Bahkan selagi masih aktif belajar tatap muka, mereka belajar di teras sekolah, karena kekurangan ruangan. Memang kondisinya cukup mengkhawatirkan, ruangan kelas 1, kelas 2 atapnya ambruk, dan ruang kelas 5, kelas 6 mengalami kerusakan pada atapnya," kata Cep Wahyu. 

Menurut dia, material bangunan di sekolah itu sudah lapuk sehingga bangunan sudah tidak layak pakai. "Begitupun dengan ruang kantor tidak jauh beda kondisinya," bebernya. 

Karena memang melihat kondisi sarana prasarana juga jadi banyak orang tua yang awalnya mau memasukan anak-anaknya ke sekolah tersebut tapi tidak jadi. 

Warga sangat berharap sekolah ini diperbaiki supaya bisa menampung siswa yang berniat belajar. "Kebetulan kemarin ada reses anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Komisi I Fraksi PKB pak Dewan Anwar Sadad, sudah disampaikan," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi Kusyairin mengatakan pada tahun anggaran 2020 sudah dianggarkan dari APBD untuk perbaikan sekolah akan tetapi kena refocusing Covid-19. Disdik pun terus berusaha dengan mengajukan bantuan ke Kementerian-Kementerian.

"Kami berusaha mengajukan bantuan ke tiga kementerian, yakni Kementerian Pendidikan, Kementerian PUPR dan Kemendagri, dan ternyata yang keluar pembangunan MCK, karena menganggap untuk ruang rusak berat sudah ditangani dari APBD," jelasnya. 

Kusyairin menyatakan, Disdik tak diam menghadapi persoalan banyaknya sekolah rusak di Kabupaten Sukabumi. Sebab Disdik selalu mencari dan mengusulkan program rebah berat dan kekurangan ruang sekolah. 

"Kami pun berusaha kembali mengusulkan rehab berat dan kekurangan ruang. Mudah mudahan pada perubahan 2021, bisa direalisasikan usulan tersebut, " jelasnya.

Ingat Pesan Ibu: Wajib 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari kerumunan dan membatasi mobilitas serta aktivitas di luar rumah). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

 

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI