Sukabumi Update

SMAN 3 Kota Sukabumi Lakukan Akselerasi Implementasi Jabar Masagi

SUKABUMIUPDATE.com - SMA Negeri 3 Kota Sukabumi melakukan percepatan implementasi kurikulum Jabar Masagi melalui kearifan lokal permainan tradisional Jawa Barat.

Percepatan itu di-launching bersamaan dengan ditunjuknya SMA Negeri 3 Kota Sukabumi sebagai salah satu dari enam sekolah di Jawa Barat yang secara live mengikuti Pemecahan Rekor Muri permainan tradisional virtual pada Rabu, 7 April 2021.

Pelaksana Tugas Kepala SMA Negeri 3 Kota Sukabumi Dra. Hj. Nike Mustikasari, M.Pd menjelaskan bahwa pihaknya akan terus berupaya melakukan langkah-langkah nyata dalam meningkatkan kompetensi peserta didik.

Langkah dimaksud di antaranya melalui implementasi Jabar Masagi yang bertujuan untuk membangun karakter siswa yang memiliki nilai-nilai baik, selaras dengan cita-cita Jabar Juara lahir bathin.

Ia juga mengungkapkan kebanggaannya karena Smanti dianggap memenuhi kriteria untuk ikut serta secara live dalam pemecahan rekor muri kaulinan tradisional Jawa Barat sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus dikembangkan. Sekolahnya pun telah upload 505 video kaulinan pada media youtube, yang merupakan kolaborasi dari 987 siswa.

"Kami akan terus berupaya melakukan langkah-langkah nyata dalam meningkatkan kompetensi peserta didik, salah satunya melalui implementasi Jabar Masagi, yang bertujuan untuk membangun karakter siswa yang memiliki nilai-nilai baik, selaras dengan cita-cita Jabar Juara lahir bathin," katanya.

"Kami juga bangga karena Smanti dianggap memenuhi kriteria untuk ikut serta secara live dalam pemecahan rekor muri kaulinan tradisional Jawa Barat, sebagai bagian dari kearifan lokal yang harus dikembangkan. Selain itu, siswa kami telah upload 505 video kaulinan pada media youtube, yang merupakan kolaborasi dari 987 siswa," tambahnya saat dimintai keterangan pada saat kegiatan berlangsung.

Nike mebambahkan bahwa pihaknya menampilkan enam permainan tradisional pada live virtual pemecahan rekor muri tersebut, yaitu sondah, sepintrong, oray-orayan, bebentengan, bakiak dan jajangkungan.

Menurutnya pada permainan-permainan tradisional tersebut terkandung nilai-nilai karakter positif, seperti kejujuran, kerja sama, tanggung jawab, menghargai perbedaan, mentaati peraturan, menghormati kemenangan orang lain, mengakui kekalahan, dan yang paling penting bisa memberikan kebahagiaan bagi para pemainnya.

Di tempat terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat, Nonong Winarni, menjelaskan bahwa  program Jabar Masagi adalah fokus membangun manusia.

Jabar Masagi adalah menumbuhkan manusia masagi Jawa Barat untuk belajar merasakan (surti), belajar memahami (harti), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti) untuk melayani.

Masagi adalah filosofi Sunda yang memiliki makna mendalam. Lebih lanjut Nonong Winarni menambahkan bahwa filosofi masagi yaitu bagaimana berproses menjadi manusia yang memiliki pribadi yang kokoh, ajeg atau seimbang dalam berpikir, merasa, dan bertindak.

"Nilai-nilai tersebut diambil dari kearifan lokal daerah masing-masing. Siswa harus memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (surti), belajar memahami (harti), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti). Kearifan lokal seperti kaulinan tradisional Jawa Barat, makanan khas Sukabumi, dan budaya lokal positif lainnya, menjadi fondasi dan dasar untuk membangun peserta didik dari sisi penguatan karakter. Kami harap program Jabar Masagi dapat secepatnya diimplementasikan pada semua sekolah Cabang Dinas Wilayah V," tuturnya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI