SUKABUMIUPDATE.com - Ada yang unik dari sosok Jobby, warga Sukabumi keturunan Tionghoa yang gemar mengoleksi barang dari kerajaan Asia Timur seperti Jepang, China, dan Korea. Sebab, ia rela menghabiskan uang hingga ratusan juta rupiah demi mendapatkan barang-barang tersebut.
Jobby membuka galeri koleksi barang-barang kunonya di Perum Cibeureum Permai 1, tepatnya di Jalan Gunung Krakatau Nomor 63 Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.
Saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Minggu, 11 April 2021 ia mengaku telah mengoleksi barang dari kerajaan Asia Timur sejak tahun 2005 dengan uang hasil jarih payahnya yang dikumpulkan dari penghasilannya bekerja. Total sekira Rp 620 juta telah Jobby habiskan untuk membeli barang-barang tersebut.
"Pada tahun 2005 setelah lulus kuliah dulu sering ikut teman dari sastra Jepang, suka ada eksplore kebudayaan oriental dari kedutaan asing Asia Timur di Kampus Bina Nusantara," kata Jobby yang juga seorang mualaf.
Namun Jobby menyebut acara itu hanya boleh dihadiri anggota sastra Jepang. Sementara yang bukan anggota, tidak diperkenankan mengikuti acara tersebut. "Akhirnya saya berinisiatif berusaha sendiri beli dengan hasil kerja saya sendiri secara bertahap," katanya.
Sejak saat itulah Jobby mulai mengoleksi barang-barang khas kerajaan Asia Timur hingga didirikannya galeri untuk memamerkan koleksinya.
Kini ada tujuh poin utama yang menjadi koleksi Jobby, antara lain alat makan tradisional, alat minum, alat tulis tradisional, alat musik tradisional, perlengkapan nikah kerajaan, perlengkapan mebel kerajaan, hingga koleksi jubah-jubah kerajaan.
Selain itu, ada juga satu set alat peraga kerajaan seperti perlengkapan tandu untuk membawa kaisar dan senjata kebudayaan.
"Untuk barang kuno tersebut di tempat lain mungkin tidak lengkap seperti di sini. Di sini yang paling unik ada Yungcin, alat musik kecapi kerajaan. Kemudian kerangka tandu dan kerangka payung raksasa untuk mengawal raja serta keluarganya, termasuk ada bajunya juga lengkap dari 11 dinasti, seperti yang ditayangkan di film-film," papar Jobby.
Sementara pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengaku ingin mengajak masyarakat Sukabumi agar terbiasa dengan perbedaan dan keragaman seperti yang dilakukan Jobby yang mengoleksi barang dari kerajaan Asia Timur.
Sehingga pada Sabtu kemarin Irman mencoba menggugah masyarakat dengan mengenakan kostum Asia Timu di Jalan Ir H Djuanda atau Dago.
"Kegiatan kemarin itu sebetulnya kegiatan promotif. Artinya kita tidak melakukan sosialisasi, tapi kita hanya menggugah masyarakat saja. Mungkin agak sedikit berbeda karena tiba-tiba ada yang menggunakan kostum Asia Timur," tutur Irman.
Irman menyeru bahwa seluruh kebudayaan dapat bersatu. Apalagi Sukabumi dikenal sebagai Paradise of Harmony, di mana kata Irman, kota ini menjadi panci peleburan berbagai budaya yang ada, seperti Belanda, Prancis, Jepang, China, bahkan Korea.
"Dan berharap pada masa sekarang ini kita bisa lebih membiasakan diri dengan perbedaan dan juga keragaman," jelasnya.
Editor : Oksa Bachtiar Camsyah