Sukabumi Update

Dukung Pembangunan Bukit Algoritma, DPRD Kabupaten Sukabumi Dorong Percepatan Status KEK

SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan Bukit Algoritma resmi dimulai pada Rabu, 9 Juni 2021, ditandai dengan groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Sukabumi sangat mendukung proyek pembangunan Bukit Algoritma sebagai pusat pengembangan teknologi dan industri 4.0 di Sukabumi.

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudha Sukmagara mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sukabumi harus hadir dan mendukung rencana pembangunan Bukit Algoritma untuk peningkatan kemajuan Sukabumi. Terutama membantu menyelesaikan regulasi-regulasi yang bisa mendorong percepatan Status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) bagi Bukit Algoritma.

“DPRD mendukung secara penuh, baik daripada aturan dan regulasi di Kabupaten Sukabumi,” kata Yudha kepada awak media di Cikidang, Rabu 9 Juni 2021.

Baca Juga :

Di lokasi groundbreaking, Yudha juga sempat berkomunikasi dengan Staf Khusus Bupati Sukabumi Bidang Sumber Daya Manusia, Danan Budiman, bahwa sejauh ini proses perjalanan KEK atau Kawasan Ekonomi Khusus Sukabumi, tinggal menunggu persetujuan dari Dewan KEK Nasional yang mengharuskan Sukabumi banyak masuk investor. 

"Hari ini saya melihat investornya hadir. Kita berdoa, semoga Bukit Algoritma bisa terlaksana dan terealisasi," jelas Yudha.

Selain itu, Yudha juga mendorong agar SDM (Sumber Daya Manusia) Sukabumi bisa mendapatkan prioritas dan privilege di Bukit Algoritma, sehingga bisa bersama-sama memanfaatkan pengembangan teknologi dan industri 4.0 yang direncanakan para penggagasnya.

"Apabila Bukit Algoritma terlaksana, ini akan menjadi sebuah trigger di dunia dan nilai plus bagi SDM Sukabumi," pungkasnya. 

Pembangunan Bukit Algoritma segera dimulai setelah adanya groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan Cikidang, Kabupaten Sukabumi Rabu, 9 Juni 2021. Ini menjadi awal dimulainya pengerjaan tahap pertama selama tiga tahun oleh Badan Usaha Milik Negara PT Amarta Karya selaku main contractor.

Bukit Algoritma sendiri akan dibangun di atas lahan seluas 888 hektare, yang mencakup tiga desa di Kecamatan Cikidang: Cicareuh, Pangkalan, dan Taman Sari. Sementara satu desa di Kecamatan Cibadak adalah Desa Neglasari.

Bukit Algoritma merupakan pusat pusat industri, riset, dan teknologi yang dimimpikan seperti Silicon Valley di AS. Sehingga yang ada Bukit Algoritma yang ada di Sukabumi itu, Silicon Valley versi Indonesia.

Bukit Algoritma digagas dua perusahaan swasta: PT Kiniku Nusa Kreasi dan PT Bintang Raya Lokalestari. Keduanya membuat perusahaan kerja sama operasional atau KSO bernama PT Kiniku Bintang Raya, yang ketua pelaksananya diisi Budiman Sudjatmiko, yang juga Komisaris PT Perkebunan Nusantara V. 

Proyek ini terbagi menjadi tiga tahap dengan masa pengerjaan tiga tahun untuk fase pertama, tiga tahun untuk fase kedua, dan lima tahun untuk fase ketiga. Pembangunan proyek pada fase pertama akan merampungkan kawasan seluas 353 hektare. Setelah selesai dibangun pada tahap pertama, Bukit Algoritma akan mulai beroperasi.

Di kawasan tersebut nantinya berdiri pusat sains, theme park, pusat kesehatan, pusat pertanian untuk makanan dan gizi, pusat kebugaran, serta plaza inovasi. Ada pula health center atau pusat kesehatan yang dibangun seperti medical city. Proyek ini disebut menjadi mimpi jangka panjang. 

Untuk tahap pertama selama tiga tahun, Badan Usaha Milik Negara PT Amarta Karya menjadi mitra kepercayaan untuk membangun infrastruktur, termasuk akses jalan raya, fasilitas air bersih, pembangkit listrik, gedung konvensi, dan sejumlah fasilitas lainnya.

Editor : Denis Febrian

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI