SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Desa Mekarsakti dan Tamanjaya membuka jalan alternatif di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Selain mempersingkat jarak tempuh dua desa itu, jalan tersebut bisa terhubung ke jalan provinsi ruas Tamanjaya-Palangpang yang merupakan jalur wisata di kawasan Geopark Ciletuh.
Pekerjaan membuka jalan dimulai dari pertigaan Cipeuteuy, Kampung Cikaso, Desa Mekarsakti, melintasi perkebunan warga dan perkampungan yang nantinya tembus ke pertigaan Tamanjaya tepatnya depan kantor Kecamatan Ciemas. Pembukaan jalan Panjang jalan sekitar 3,4 kilometer menggunakan Dana Desa kedua Pemerintah Desa tersebut.
Camat Ciemas AG Senjaya menuturkan dibukanya jalan alternatif tersebut merupakan kesepakatan antara dua desa dan untuk pelaksanaanya baru mencapai sekitar 30 persen.
Menurut dia, dengan dibukanya jalan alternatif tersebut ada beberapa manfaat kedepannya diantaranya jarak dari Tamanjaya ke Palangpang atau sebaliknya akan lebih singkat.
Senjaya menuturkan, apabila melalui daerah Cipeucang, jarak dari Tamanjaya ke Palangpang atau sebaliknya yaitu 17 kilometer. Lalu apabila jalan baru ini sudah mulus jarak Tamanjaya ke Palangpang atau sebaliknya hanya 10 kilometer.
Manfaat lainnya yaitu jalan tersebut bisa digunakan sebagai akses lain dari jalan provinsi ruas Tamanjaya - Palangpang. Sehingga apabila di jalan provinsi tersebut terkena bencana alam seperti longsor pada tahun 2019 lalu, maka kendaraan bisa masuk ke jalan alternatif tersebut.
"Begitupun petani akan terbantu dengan jalan baru ini, baik mengangkut hasil pertanian maupun saat menggarap lahan pertanian. Apabila melintasi jalan ini, wisatawan pun akan menikmati suasana baru seperti Bukit Hilal di Desa Tamanjaya serta melintasi makam Mbah Durak, yang memiliki riwayat dan dianggap tokoh oleh masyarakat Ciemas," jelasnya.
Senjaya menyatakan, Pemdes Mekarsakti dan Pemdes Tamanjaya hanya melakukan proses pengerjaan pembukaan jalan saja. "Setelah selesai dibuka, kami akan berkoordinasi dengan dinas PU melalui UPTD PU Jampang Kulon untuk langkah selanjutnya," jelasnya.
Editor : Andri Somantri