Sukabumi Update

Di-Hack Anonymous? Polisi Selidiki Running Text PMI Kota Sukabumi Soal Corona Hanya Konspirasi

SUKABUMIUPDATE.com - Insiden peretasan terjadi di Markas Palang Merah Indonesia atau PMI Kota Sukabumi. Papan running text di kantor lembaga kemanusiaan yang berlokasi di Jalan Arif Rahman Hakim Nomor 51 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong ini diduga diretas pihak tidak bertanggung jawab dengan mengatakan Virus Corona hanya konspirasi politik.

Kepala Markas PMI Kota Sukabumi, Zaini mengatakan peristiwa itu diketahui relawan Korps Sukarela pada Sabtu, 26 Juni 2021 pagi. Mereka melihat tulisan pada running text tersebut tidak seperti biasanya. "Mereka menyampaikan kepada security dan staf markas. Kemudian kami instruksikan untuk dimatikan saja," kata Zaini, Sabtu malam.

Zaini menuturkan tulisan pada running text yang dipasang di depan Markas PMI Kota Sukabumi ini seharusnya menampilkan kalimat "Selamat Datang di PMI Kota Sukabumi". Namun setelah diduga ada peretasan, muncul narasi Covid-19 adalah konspirasi. "Hasil hack, corona hanya konspirasi politik saja, dan seterusnya," tambah dia.

photoPapan running text di depan Markas PMI Kota Sukabumi - (Istimewa)

Zaini pun belum bisa memastikan secara lebih rinci ihwal dugaan peretasan tersebut. "Rencana besok mau ditanyakan ke teknisinya," ujarnya. Selain soal konspirasi Virus Corona, dalam video yang beredar tampak tulisan "WE ARE ANONYMOUS" pada running text tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kota Ajun Komisaris Besar Polisi Sumarni mengaku belum menerima laporan atas kejadian ini. Namun dirinya sudah memerintahkan Satuan Reserse Kriminal untuk melakukan penyelidikan. "Sudah saya minta Kasat Reskrim lidik," kata Sumarni.

Sumarni pun memberi keyakinan bahwa masyarakat sudah cerdas untuk menganalisa persoalan Pandemi Covid-19 di mana banyak korban meninggal dunia. Termasuk pasien yang dinyatakan sembuh dengan berbagai variasi tingkat penularan.

"Selalu patuhi 5 M dan lakukan vaksinasi," ujarnya. "Bagi warga yang masih menyebarkan berita hoaks, tentunya ada sanksi yang bisa dikenakan," tambah dia.

Koleksi Video Lainnya:

5 Berita Terpopuler Pekan Ini

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI