Sukabumi Update

Cicantayan Sukabumi, dari Manggis dan Bata Merah Menuju Wisata Berbasis Desa

SUKABUMIUPDATE.com - Menyebut Cicantayan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat, maka yang seringkali diingat adalah manggis dan bata merah. Ini adalah dua komoditas usaha rakyat yang melambungkan nama Cicantayan yang kekinian tengah dirancang  menjadi kawasan wisata berbasis desa.

Untuk manggis, setidaknya ada dua desa yang menjadi sentra penghasil utamanya yaitu Cimanggis dan Hegarmana. Dimana dari kedua desa ini manggis tak hanya menyebar ke seluruh Indonesia tapi juga diekspor hingga mancanegara, Thailand dan China.

Sementara untuk Bata Merah, Camat Cicantayan Sendi Apriandi kepada sukabumiupdate.com beberapa waktu lalu menyebut pelaku usaha ini terus bertambah, mencapai lebih dari 100 pengrajin. Sempat khawatir terbenam dengan kemunculan bata putih (hebel), ternyata bata merah khususnya dari Cicantayan Sukabumi tetap diminati konsumen.

Namun dua komoditas ini tentu sulit untuk dikembangkan secara masif. Manggis terbentur lahan untuk penambahan luasan perkebunan, sedangkan bata merah selama ini bahan baku utamanya sangat tergantung dengan limbah pertambangan tambang yang tentu dimasa mendatang sulit dikembangkan.

Baca Juga :

Pemerintah Kecamatan Cicantayan harus mencari dan mencoba sektor lain yang bisa dikembangkan oleh semua desa yang ada di wilayah tersebut. Pariwisata menjadi pilihan utama karena dari 8 Desa yang ada di Cicantayan, ternyata semuanya memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai objek wisata.

Setidaknya pilihan ini menurut Sandi, selaras dengan 6 keunggulan yang dimiliki Kecamatan Cicantayan, yaitu; 

1. Kesadaran sosial, dimana warga Cicantayan kaya akan kekayaan alam dan sosiohumaniora. Menurut camat, warga Cicantayan itu manut, adaptasi tinggi, mempertahankan budaya tanpa harus tertinggal oleh zaman.

2. Posisi Cicantayan cukup dekat dengan pusat keramaian. Sehingga berharap bisa menjadi simpul atau transif bagi masyarakat yang mau beraktivitas ke pusat keramaian (kota sukabumi) dan ibu kota Sukabumi Utara nantinya (Cibadak).

3. Inisiatif Kolektif, dimana ada ikatan kebersamaan antara kecamatan, desa, masyarakat. 

4. Fragmen Ruang Aktivitas. Saat ini Cicantayan mulai memiliki banyak varian yang luar biasa. banyak. dari masing-masing desa. setiap desa punya varian yang berbeda. geografi ada gunung, sungai, hutan pendidikan, potensi tambang dll

5. Kelembagaan aktif. Keberadaan bumdes, koperasi, berbagai institusi yang ada, baik negeri maupun swasta

6 Memiliki event potensi.

"Dengan 6 keunggulan ini, kami berhadap Cicantayan bersinergis dengan program Kabupaten Sukabumi (RPJMD). Diantaranya pariwisata, ekonomi mikro, optimalisasi tenaga serapan, ketahanan pangan, laju investasi dan kesesuaian daya dukung lingkungan hidup," ungkap Sandi Apriandi.

photoCamat Cicantayan Sendi Apriandi - (dok Pemerintah Kecamatan Cicantayan)</span

Mewujudkan desa wisata menjadi konsensus atau kesepakatan bersama warga sebagai solusi sejumlah permasalahan yang selama ini muncul. Mulai dari masalah sosial, kemiskinan hingga infrastruktur, seperti jalan rusak dan lainnya.

"Masih banyak ruang yang bisa dioptimalkan. Misal jalan dari dulu rusak, tidak pernah baik. Di Sisi lainnya kita masih menghadapi pandemi sehingga anggara infrastruktur digeser. Akhirnya muncul kesimpulan menjadikan salah satu program pemerintah, titik poin pembangunan ke depan diantaranya pembangunan desa-desa wisata," beber Camat Cicantayan.

Dengan enam keunggulan tersebut, Februari 2019 silam program pembangunan desa wisata diluncurkan di Cicantayan. Pariwisata menjadi strategi untuk menciptakan pembangunan, dengan gerakan awal bernama Wonder Saba Cicantayan, yang artinya saminggu nyaba di Cicantayan.

Semua komponen berkeliling dan mengeksplor. Komunitas pusaka cinta (paguyuban saba kecamatan cicantayan) berisi warga dengan komitmen membangun Cicantayan, baik pribumi maupun dari luar memulai gerakan ini. 

Baca Juga :

"Kita bikin etalase, papan informasi, memberdayakan masyarakat. Ternyata disambut positif oleh warga. Setiap desa memiliki kawan kawan penggerak wisata, baik karang taruna, dan masyarakat, pelaku ukm dan lainnya. Pak bupati pernah dua hari berkeliling di Cicantayan, salah satunya mengunjungi Goa Sarongge. dulu seram gelap sekarang terang dengan program ini bisa membuktikan bahwa pariwisata bisa mendorong perekonomian," sambung Sandi.

Dari sana terus berkembang, di setiap desa kini ada spot dan even wisata, budaya, lingkungan, alam dan lainnya. Berlanjut pada akhir 2019 berlangsu CEW atau Cicantayan Event Week dimana setiap desa menampilkan atraksi dan upaya keunggulan masing-masing untuk dipertontonkan ke masyarakat umum.

"Saat itu kita bikin Sapoe ulin di lembur, warga diberi akses selama seminggu untuk bermain di semua lokasi wisata di 8 desa yang ada di Cicantayan," tambah Sandi.

Keberadaan desa wisata ini langsung berdampak pada pertumbuhan UMKM untuk pendukung pariwisata wisata. Data awal 20 hingga 30 UMKM, dan sejak ada program pengembakan wisata tercatat ada 100 UMKM yang mendaftar pengurusan izin setiap tahunnya. 

"Sekarang itu sudah hampir 300 UKM di Cicantayan jadi mereka bergairah," lanjut pungkas Camat Cicantayan, Sendi Apriandi.

Kemandirian warga dalam berusaha dan mengembangkan potensi ini juga mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah. Perbaikan jalan Cimahi Bojong yang diusulkan dalam musrembang sebagai akses untuk pengembangan wisata berbasis masyarakat

"Maka jalan itu dibangun, alhamdulilah bisa menjawab keraguan warga atas pengembangan potensi wilayah," ucap Sendi.

Delapan desa yang berada di Kecamatan Cicantayan adalah Hegarmanah, Cimahi, Cisande, Cicantayan, Cijalingan, Lembursawah, Sukadamai dan Cimanggis. 

Seperti di Desa Lembursawah ada vila gedokan menawarkan wisata perbukitan.  view kemana-mana dibawahnya ada tubing river sungai Cimahi. Disana ada tiga operator dari warga lokal yang sudah berjalan hingga hari ini. termasuk tubing anak-anak di irigasi karadenan, airna jernih," pungkas Sendi.

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI