Sukabumi Update

Budi Daya Kacang Edamame, Andri Hidayana: Potensi Pertanian di Selatan Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Tidak hanya fokus terhadap padi, jagung, dan kedalai, yang selama ini menjadi program pemerintah, anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana sekarang tengah mengembangkan potensi petanian di wilayah Pajampangan lewat budi daya kacang edamame bersama petani setempat.

Anggota Fraksi PPP tersebut mengatakan kacang edamame merupakan sejenis kedelai yang memiliki pasar bagus, baik dalam maupun luar negeri. Kacang ini menurutnya bisa ditanam di persawahan atau lahan darat selama ada sumber air untuk penyiraman. Di Jember, Jawa Timur, kata dia, kacang edamame sudah menjadi salah satu sumber penghasilan.

Andri mengungkapkan kacang edamame memiliki banyak kandungan manfaat untuk menjaga imunitas. Selain itu, rasanya yang enak dan manis juga menajdi daya tarik lain untuk mengembangkan kacang tersebut. "Ini terobosan kerja sama dengan petani. Pertama kali dilakukan budi daya di selatan Sukabumi," ucapnya, Ahad, 17 Oktober 2021.

Saat ini, sambung Andri, ada sekira 30 hektare lahan yang tersedia dan tersebar di sejumlah desa, antara lain Desa Ciwaru (12 haktare), Desa Mekarsakti (4 hektare), Desa Mandrajaya (4 hektare), dan wilayah Pajampangan lainnya (10 hektare). "Saat ini baru penanaman kacang edamame seluas 24 hektare," ujar Andri.

photoAnggota DPRD Kabupaten Sukabumi Andri Hidayana mengembangkan potensi kacang edamame bersama petani setempat. - (Istimewa)

Baca Juga :

Usia tanam kacang tersebut bervariasi, ada yang sudah berusia 30 hari, 20 hari, 10 hari, dan ada pula yang baru ditanam."InsyaAllah dalam tiga bulan ke depan bisa 100 hektare dari target 1.000 hektare per tahun. Kacang ini dipanen singkat, 60-70 hari setelah tanam bisa dipanen. Karena kita punya interval tanam atau kalender tanam, per pekan minimal 1 hektare tanam dan itu beririsan ke depannya panen bisa tiap pekan," paparnya.

Andri melihat prospek kacang edameme cukup baik. Apalagi permintaan pasar yang tinggi, baik lokal maupun ekspor. "Sehigga kami bermitra dengan petani, terutama maslaah kebutuhan bibit, pupuk, HOT, dan pemasaran," ucapnya. "Ini bukan program pemerintah. Tetapi ke depan semoga pemerintah pusat atau daerah bisa ikut andil memfasilitasi para petani."

Ia pun berharap kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark atau CPUGGp bisa menjadi sentra kacang edamame di Kabupaten Sukabumi. Andri juga mengaku sudah menyiapkan skema nama untuk produk kacang edameme dengan kemasan eceran untuk menjadi camilan favorit warga CPUGGp. "Dan menjadi camilan pengunjung," katanya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI