Sukabumi Update

Banjir di Tegalbuleud Sukabumi Meluas. 8 Kampung di 3 Desa Terendam

SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak delapan wilayah perkampungan di tiga desa di Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, terkena dampak bencana banjir yang melanda Minggu malam (24/10/2021).

Hingga Senin siang, banjir yang merendam pemukiman warga di delapan perkampungan tersebut dilaporkan sudah mulai menyusut. 

Baca Juga :

Berdasarkan data laporan Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kecamatan Tegalbuleud menunjukan daerah terdampak banjir itu meliputi empat kampung di Desa Tegalbuleud yakni Kampung Ranca Jawa, Rancaberuem, Panaruban dan Kampung Cikuda.

Dua perkampungan di Desa Buniasih, masing-masing Kampung Sukamaju dan Kampung Rancaerang. Dua kampung lainnya yaitu Kampung Cibarengkok dan Kampung Cebek berada di Desa Sumberjaya.

"Data kejadian merupakan data awal atau sementara, jika ada tambahan informasi terbaru sesuai perkembangan di lapangan akan kami laporkan kembali," demikian laporan yang disampaikan P2KB Kecamatan Tegalbulued, Dedi Rukmana.

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mendata banjir di Kecamatan Tegalbuleud ini terjadi akibat meluapnya empat aliran sungai yang membentang di wilayah tersebut. 

photoSuasana saat bencana banjir di Cibarenkok, Desa Sumberjaya, Tegalbuleud. - (Istimewa)</span

Keempat aliran sungai tersebut antara lain Sungai Ciparanje, Sungai Cicurug, Sungai Cibuni dan Sungai Cikaso. Selain merendam pemukiman, banjir juga menggenangi areal persawahan. Tanaman padi usia 7 hari di areal persawahan seluas 100 hektar sawah terancam fuso.   

Diberitakan sebelumnya hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Sukabumi sejak Minggu malam hingga Senin pagi (25/10/2021), telah mengakibatkan Sungai Ciparanje di Kecamatan Tegalbuleud meluap.

Baca Juga :

Luapan Sungai Ciparanje dan sejumlah selokan kecil merendam permukiman warga pada Senin sekira pukul 03.00 WIB. "Akibat hujan deras semalam hingga saat ini, Sungai Ciparanje meluap sehingga air merendam permukiman," kata Dedi Rukmana.

Selain permukiman, luapan air yang sempat setinggi lutut orang dewasa juga merendam lahan pertanian dan jalan di wilayah itu. Dedi pun menyebut masih mendata jumlah rumah yang terdampak, namun beberapa keluhan sudah dialami warga seperti sulitnya akses jalan, matinya aliran listrik, hingga sinyal telepon yang terganggu.

Editor : Toni Kamajaya

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI