Sukabumi Update

Pakai Dana Swadaya, MCK untuk Janda Penderita Rabun di Sagaranten Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Desa Hegarmanah, Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, membuatkan kamar mandi atau MCK dan sarana air bersih bagi Otih (55 tahun) dan Meti (40 tahun). Dua janda kakak beradik ini merupakan warga Kampung Tanjungsari RT 05/01 Desa Hegarmanah yang selama ini hidup mengandalkan bantuan tetangga.

Meti diketahui mengalami rabun dan bersama kakaknya menghuni rumah panggung beralaskan kayu serta berdinding bilik peninggalan orang tua mereka. Rumah tersebut sebelumnya tak memiliki jamban, sehingga keduanya harus bersusah payah turun ke sumur yang berjarak 100 meter setiap hari. Namun kini, Otih dan Meti sudah memiliki toilet.

Kepala Desa Hegarmanah Rana Apriliana mengatakan, masyarakat bersama pemerintah desa serta rukun tetangga dan rukun warga, sudah mendirikan toilet dari dana swadaya alias tak memakai anggaran negara. "Alhamdulillah sehari selesai. Jadi sekarang sudah tak takut roboh rumahnya dan punya toilet sendiri," kata Rana, Senin, 13 Desember 2021.

photoOtih dan Meti. - (Istimewa)

Baca Juga :

Selain mendirikan kamar mandi atau MCK di samping rumah kedua janda tersebut, pemerintah desa dan warga sekitar pun memperbaiki atap rumah Otih dan Meti. "Kalau mendirikan MCK di dalam rumah tidak memungkinkan," ucap Rana.

Sekretaris Camat Sagaranten Ridwan Agus Mulyana menambahkan, selain memperbaiki rumah mereka dan pembuatan MCK, juga dibuatkan sarana air bersih untuk Otih dan Meti. Penyediaan sarana air bersih ini mengambil dari sumber air berupa sumur menggunakan mesin sedot dengan listrik yang sementara memakai milik tetangga.

Ridwan mengungkapkan, Meti pernah diupayakan mejalani pengobatan oleh pihak desa ketika ada kegiatan berobat massal. Namun saat itu Meti tidak datang. Ridwan juga menyebut Meti pernah berobat ke rumah sakit, namun dikatakan rabun yang dialaminya bawaan sejak lahir. Kekinian, pemerintah setempat akan kembali mengucapayakan pengobatan Meti.

"Akan berkoordinasi dengan pemdes dan PKM Sagaranten, apakah Bu Meti ini bisa diobati," kata Ridwan. "Jadi rumah tersebut sudah mendapatkan program rutilahu pada 2015 dan kondisi saat ini sudah mulai lapuk. (Sekarang) masuk dalam usulan program tahun 2022," tambahnya.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI