Sukabumi Update

Cerita Yani dari Jampangtengah Sukabumi, Berjuang Seorang Diri Hidupi Keluarga

SUKABUMIUPDATE.com - Pahlawan itu bisa menjelma menjadi siapa pun, salah satunya Yani (39 tahun). Perempuan asal Kampung Bojong Jengkol RT 12/04 Desa Bojong Jengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, ini menjadi tulang punggung keluarga demi tercukupinya kebutuhan sehari-hari.

Mengandalkan warung kecil di rumahnya, setiap hari Yani mencari rupiah untuk menghidup enam orang yang tinggal bersamanya. Kopi, air mineral, dan makanan kecil, pun menjadi sejumlah dagangan yang biasa dia jual. Beberapa waktu ke belakang, Yani sempat menjual satu dua bungkus rokok, namun sekarang tak ada lagi.

"Kalau buka warung sudah lama. Kemarin ada sejumlah bungkus rokok, tapi sekarang tinggal beberapa batang. Belum sempat belanja lagi karena tidak ada modal," kata Yani kepada sukabumiupdate.com, Sabtu, 1 Januari 2022.

photoYani dan ibunya - (Sukabumiupdate.com/Ragil Gilang)

Rumah yang dihuni Yani dan keluarganya pun tak besar, hanya sepanjang 8 meter dan lebar 2 meter. Kondisinya cukup memprihatinkan karena terbuat dari kayu dan bambu, yang saat ini sudah lapuk. Di rumahnya, Yani mengurus suami yang sudah setahun sakit jantung dan ibunya yang juga mengalami stroke cukup lama.

"Anak punya tiga, yang besar sudah di tingkat SLTA kelas 2, anak kedua kelas 5 SD, dan yang kecil baru 5 tahun," ungkap dia. Diketahui, anak pertama Yani adalah Feby Ayu Arianti, remaja yang memiliki bakat melukis sketsa dan berbahasa Inggris.

Baca Juga :

Baca Juga :

Yani mengaku tidak pernah menerima bantuan melalui program pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT maupun Program Keluarga Harapan atau PKH. "Tidak pernah menerima bantuan program pemerintah. Dari desa juga tidak ada," ucap Yani menjelaskan kondisi keuangan keluarganya.

Dikonfirmasi terpisah, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan atau TKSK Jampangtengah Suhendi membenarkan Yani belum menerima bantuan lewat program BPNT maupun PKH. Tetapi untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT DD, Suhendi akan konfirmasi terlebih dahulu ke pemerintah desa. "Nanti kami koordinasi dengan pihak desa agar ada tindak lanjut untuk bantu bersama-sama," katanya.

Kepala Desa Bojong Jengkol Dadan Sutisna mengatakan pihaknya akan mengecek langsung kondisi Yani dan keluarganya ke rumah mereka. Dadan menegaskan, seandainya memang diperlukan ada bantuan terutama untuk kesehatan suami dan ibunya, akan difasilitasi. "Kalau tidak pernah mendapatkan bantuan, pada anggaran 2022 akan kami musyawarahkan dan dimasukkan sebagai penerima BLT DD," ujar dia.

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI