Sukabumi Update

Mengunjungi Sentra Sajam Cibatu Sukabumi, Ada Golok Seharga Rp 5 Juta

SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Sukabumi memiliki daerah sentra pengrajin logam yang pemasarannya tembus hingga ke luar negeri yaitu Cibatu, Kecamatan Cisaat. Di Cibatu, berderet sejumlah toko yang menjual produk berbahan logam seperti sajam jenis pisau, katana hingga perkakas perkebunan.

Setiap toko yang berderet di kiri kanan jalan nasional Sukabumi-Bogor itu memiliki berbagai koleksi produk dengan bentuk dan motif yang menarik. Harganya pun bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. 

Baca Juga :

Pegawai Toko Setia Logam Putra, Dwinata Spadiansyah (21 tahun) mengatakan toko-toko tersebut melayani pembelian secara ecer hingga grosir. Menurut dia, maraknya belanja online membuat konsep pemasaran berubah, kini banyak reseller yang datang untuk menjual produk tersebut secara online.

"Kita juga jual buat para reseller, biasanya mereka akan jual lagi di online shop," ujar Dwinata kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (15/1/2022).

Di toko tersebut melayani pembuatan nama di bilah golok dan katana yang menggunakan laser atau grafir laser. 

"Awalnya kan pembuatan nama dibilah senjata itu pakai air keras kan susah tuh lama, jadi beli alat laser aja. Kalau bikin nama sih murah mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 50 ribu, disesuaikan ukuran," ujar Dwinata.

photoPembuatan nama di bilah golok dan katana menggunakan laser atau grafir laser. (CRP 2)</span

Sementara itu, Deni Nuh (38 tahun) adalah salah satu reseller senjata tajam. Ia menjelaskan bahwa ia membeli senjata tajam jenis golok untuk di jual kembali di online shop dan harganya pun fantastis. 

photoSalah satu golok motif produk logam asal Cibatu.  (CRP 2)</span

Harga satu golok motif yang dia jual dibanderol Rp 5 juta. "Saya jual online, kalau yang ini untuk dikirim ke Malaysia, yang ini harganya Rp 5 juta," ujar Deni, sembari memperlihatkan golok motif.

Tak hanya pembeli dari Sukabumi saja yang berkunjung ke daerah Cibatu, ada juga pembeli yang berasal dari luar daerah seperti Fahrurozi (53 tahun). Pria asal Pekalongan yang berprofesi sebagai penyembelih hewan itu sengaja berkunjung ke Cibatu karena ingin membeli golok secara langsung di tempat asalnya.

photoFahrurozi (53 tahun), asal Pekalongan sengaja berkunjung ke Cibatu karena ingin membeli golok secara langsung di tempat asalnya. (CRP 2)</span

"Awalnya saya beli secara online golok dari Cibatu, saya kesini karena ingin lihat langsung dan memang hasilnya bagus," ujar Fahrurozi. 

Reporter: CRP 2

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI