Sukabumi Update

Luka Bakar 81 Persen, Korban Gas Bocor di Cikembar Sukabumi Meninggal Dunia

SUKABUMIUPDATE.com - Seorang korban kebocoran gas elpiji 3 Kg di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi meninggal dunia akibat luka bakar yang mencapai 81 persen, Rabu (26/1/2022). 

Odang (64 tahun) menghembuskan napas terakhir di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi pada pukul 14.21 WIB. Korban berada di rumah sakit tersebut akibat luka bakar serius pada perut, punggung dan mata.

Baca Juga :

Peristiwa yang dialami Odang terjadi di dapur milik Mumuh Supriadi, tetangganya di Kampung Kalaparea RT 02/02, Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa, 25 Januari 2022 malam.

Saat itu Odang membantu Mumuh untuk memasang gas 3 Kg. Ketika regulator dicabut, gas bocor dan mereka tak menyadari ada tungku api yang masih menyala di dekatnya.

Api pun menyambar tubuh Odang yang saat itu tidak memakai baju. Api juga menjalar ke dapur, adapun Mumuh hanya mengalami luka bakar di kakinya. Akibat kejadian ini Mumuh dan Odang dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

Ketua Tim Informasi dan Keluhan RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Muhammad Yusuf Ginanjar mengatakan, pada Selasa malam sekitar pukul 20.30 WIB, Mumuh dan Odang datang ke IGD RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi.

Yusuf menuturkan, Odang mengalami luka bakar grade dua dan tiga dengan luas luka bakarnya sekitar 81 persen. "Ini hampir di seluruh tubuh mengalami luka bakar, yang paling parah terdapat pada bagian sekitaran wajah," ujar Yusuf.

Dia menyatakan kondisi Odang semakin menurun pada Rabu siang kemudian pada pukul 14.21 WIB, korban meninggal dunia sekitar pukul 14.21 WIB. 

"Jadi korban kemungkinan meninggal dunia karena luka bakarnya seperti itu. Apalagi korban ini banyak mengalami luka bakar di sekitaran wajah, sehingga mengganggu pada saluran pernapasannya," jelasnya.

Sementara korban yang satunya yaitu Mumuh kini masih dilakukan perawatan. "Luka bakarnya sekitar 24 persen dengan luka di bagian wajah, tangan dan luka di bagian kaki," tuturnya. 

Anak korban, Mira (30 tahun) mengungkapkan saat malam ayahnya itu sempat berkomunikasi dan memberikan kronologi kejadian kepada keluarga di rumah sakit.

Mira menjelaskan sebelum meninggal dunia, ayahnya melakukan puasa karena akan dilakukan operasi pada matanya. Namun, kondisi ayahnya itu semakin memburuk hingga meninggal dunia. “Kira-kira sore ini mau di operasi di bagian mata. Cuma bapak keburu tak ada, karena dari setelah dhuhur badanya sudah panas, nafasnya juga udah rada sesak," ujarnya.

photoLokasi dapur rumah milik Mumuh Supriadi yang terbakar akibat gas elpiji bocor, di Kampung Kalaparea RT 02/RW 02 Desa Cikembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Selasa (25/1/2022) malam. Dalam kejadian ini Mumuh dan tetangganya Odang mengalami luka bakar. - ( Kasi Trantib Satpol PP Kecamatan Cikembar)</span

Sementara itu, jenazah Odang tiba sekitar pukul 15.30 WIB di rumah duka diantar ambulans. Isak tangis keluarga dan kerabat pecah di rumah duka.

Kepala Desa Cikembar Suhendar menjelaskan bahwa korban bekerja sebagai petani dan berkebun. Korban juga merupakan anggota linmas di Desa Cikembar

Suhendar mengungkapkan bahwa pasca kejadian sudah ada penanganan dari desa dengan mengurus berkas untuk pembuatan Kartu Indonesia Sehat untuk biaya pengobatan korban

“Pas malam setelah kejadian, saya langsung kumpulkan berkas-berkasnya untuk pembuatan KIS, untuk membantu biaya pengobatan korban juga, tapi ternyata pak odang sudah terdaftar di KIS," jelasnya

Jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman keluarga yang letaknya tak jauh dari rumah korban.“Langsung dimakamkan hari ini juga," jelas Suhendar.

Reporter: CRP 3

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI