Sukabumi Update

Perahu Terbalik hingga Numpuk di Dermaga, Dampak Cuaca Ekstrem di Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah perahu bernama Eka Maju 09 terbalik dihantam gelombang tinggi di Pantai Muara Indah Cikaso, Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 6 Februari 2022, sekira pukul 06.00 WIB. Perahu ini milik warga setempat bernama Kuswara.

"Perahu dengan juru mudi Ali itu pulang melaut dan masuk Pantai Muara Indah Cikaso terkena hantaman ombak tinggi," kata Kepala Desa Buniasih Badrudin kepada sukabumiupdate.com. Beruntung juru mudi perahu tersebut bisa diselamatkan atas bantuan warga, begitu juga perahunya.

Berdasarkan keterangan warga, Badrudin menyebut mesin perahu dalam kondisi mati saat dihantam ombak. Sang juru mudi pun menyelamatkan diri dengan meraih tali tambang warga dan jatuh ke laut. "Alat semuanya hanyut seperti jaring, jodang, dan mesin," ucap Badrudin. "Kejadian ini sering terulang," imbuh dia.

Menurut Badrudin, kejadian serupa sering terulang lantaran tempat bersandar perahu melintasi pecahnya ombak, sehingga rentan bagi perahu yang akan berlabuh. Apalagi saat cuaca buruk. "Sudah saatnya pemerintah memeprhatikan pembangunan dermaga dan tanggul pemecah gelombang," katanya.

Baca Juga :

Perahu tersebut berhasil dievakuasi satu jam kemudian atau sekira pukul 07.00 WIB. Seperti diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG sebelumnya mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Indonesia untuk periode 6 hingga 7 Februari 2022.

Dalam keterangannya, BMKG menyebut sirkulasi siklonik terpantau di Samudera Hindia sebelah barat daya-selatan Banten. Sirkulasi siklonik ini membentuk konvergensi memanjang di perairan sebelah barat daya Lampung. Kedua pola siklonik mampu menginduksi kecepatan angin di sekitarnya meningkat (low level jet) hingga mencapai lebih dari 25 knot yaitu di perairan sebelah barat Lampung hingga selatan Jawa Barat.

photoPerahu yang terparkir di dermaga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Ahad, 6 Februari 2022. - (Istimewa)

Di Palabuhanratu, gelombang tinggi disertai angin membuat hampir semua nelayan memakirkan perahunya di dermaga. Padahal biasanya, pada Ahad petang hingga malam aktivitas nelayah di wilayah itu padat, begitu juga dengan transaksi jual beli ikan segar hasil tangkapan nelayan.

"Namu saat ini tidak terlihat adanya transaksi, hanya perahu yang menumpuk di dermaga," kata salah satu pengunjung dermaga Palabuhanratu, Soeta Faqih. Ratusan perahu nelayan pun terparkir di dermaga Palabuhanratu. "Otomatis pasokan ikan nihil. Untuk mendapatkan ikan segar (dadakan), sangat susah,"

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI