Sukabumi Update

Pakai Daun Ketapang, Ini Tips Netralkan Suhu Air dari Pebisnis Cupang Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Bisnis ikan cupang masih menjadi peluang usaha yang menjanjikan bagi Gilang (20 tahun) warga Kampung Karangtengah RT 01/03, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi.

Gilang sukses menjadi peternak sekaligus penjual cupang lokal yang pemasarannya tembus hingga keluar daerah. Usahanya itu dirintis sejak tahun 2019 yang berawal dari indukan ikan cupang.

“Awalnya saya membeli indukan ikan cupang dan mulai membudidayakannya. Saya menerima banyak pesanan dari pulau Jawa hingga Kalimantan, Sumatera, Papua. Kalau dari penjualan saya memakai cara online untuk menawarkan barang di Lazada, Tokopedia ,YouTube kadang juga di Facebook," ujar Gilang saat di wawancarai sukabumiupdate.com, pada Rabu (9/2/2022).

Baca Juga :

Bicara penghasilan memang tidak menentu. Kalau sedang ramai pesanan, perbulannya Gilang bisa mendapat Rp 1,3 juta. “Kalau lagi sepi paling cuman dapat Rp 600 ribu hingga Rp 700 ribu perbulannya," kata Gilang. 

photoGilang (20 tahun) warga Kampung Karangtengah RT 01/03, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi yang membudidayakan dan menjual cupang. - (Istimewa)</span

Adapun yang jenis cupang yang dibudidayakannya yaitu nemo, hellboy, kuper, avatar dan yang lainnya.

Menurut dia, perawatan ikan cupang tak sulit. Ikan cupang yang dibudidayakannya diberi makan kutu air dan casut sedangkan aquarium dan air di kolam akan dibersihkan dalam jangka waktu 3 hari sekali dengan memakai daun ketapang dan garam ikan guna menetralkan suhu air tersebut.

‌Mengenai harga, Gilang biasa menjual ikan cupang dari mulai harga Rp 25 ribu hingga Rp 350 ribu per ekor. Harga itu tergantung dari motif maupun jenis cupang tersebut.

"Yang menjadi serunya itu ketika kita menjual hasil ternak kita sendiri ataupun dapat pengiriman tujuan yang lumayan jauh kita bisa merasakan sensasi yang berbeda. Harus tetap optimis dan terus semangat dengan masa muda yang sekarang kita miliki," pungkas Gilang.

Reporter: CRP 1

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI