Sukabumi Update

Punya Ikatan Sejarah dan Psikologis, Fahmi: Sukabumi Layak Jadi Kota Polisi

SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjadi Keynote Speaker Webinar Hybrid bertajuk "Branding Kota Sukabumi Kota Polisi'' yang digagas Masyarakat Sadar Wisata atau Masata Sukabumi Raya, Yayasan Dapuran Kipahare, dan SMKN 3 Kota Sukabumi, Kamis 24, Februari 2022. Ini menjadi rangkaian gelaran Sukabumi Tourism Festival 2022.

Ada sejumlah narasumber lain dalam webinar tersebut seperti Kepala Setukpa Lemdiklat Polri Brigjen Pol Mardiaz Kusin, Atase Budaya Prancis Philippe Grange, Pengamat Kebijakan Publik Asep Deni, Tim Tata Kota I Hendy Faizal, Humas CPUGGp Dedi Suhendra, dan Ketua Yayasan Dapuran Kipahare sekaligus Pengamat Sejarah Sukabumi Irman Firmansyah.

Kegiatan ini menjadi penyemangat untuk menjadikan Kota Sukabumi sebagai Kota Polisi karena memenuhi unsur sejarah, psikologis, dan empiris. ''Jadi kebanggaan Masata dan Setukpa Polri menyelenggarakan webinar Kota Sukabumi sebagai Kota Polisi,'' kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

Kata Fahmi, wacana Sukabumi sebagai Kota Polisi sudah lama didiskusikan baik formal maupun informal. Ini karena tidak bisa dipungkiri baik sisi historis, psikologis, dan empiris, dinyatakan layak Kota Sukabumi dijadikan sebagai Kota Polisi.

photoSukabumi Tourism Festival. - (Istimewa)

Baca Juga :

Pertama, dari sisi sejarah, sambung Fahmi, ketika perubahan nama Setukpa Polri misalnya Sekolah Polisi Negara menjadi Akademi Kepolisian menjadi Akabri Bagian Kepolisian, dan akhirnya Secapa Polri. Sehingga Kota Sukabumi sulit dipisahkan dari unsur kepolisian. Kedua, dari sisi psikologis, ketika siswa mengalami pesiar Sabtu dan Minggu ada interaksi antara siswa dan warga. 

Ada dua hal, kata Fahmi, pertama interaksi melahirkan komunikasi dengan kebudayaan karena siswa dari seluruh Indonesia yang budaya dan bahasa berbeda. Kedua pesiar siswa menjadi daya ungkit ekonomi di sekitar wilayah Sukabumi. ''Kami melihat ada manfaat langsung dialami warga dengan keberadaan Setukpa,'' katanya.

Dalam konteks city branding, Fahmi menyebut ada unsur city branding dan jangka pesan city branding. Hasil kajian Pemerintah Kota Sukabumi, fungsi, unsur, dan jangka pesan dikaitkan relasi Kota Polisi.

Kota Sukabumi tidak terlepaskan dari daerah lain di sekitarnya seperti Kabupaten Sukabumi baik proses pendidikan dan transaksi ekonomi. Selain itu, keramahan alam dan manusianya sebagai ekonomi pengalaman. Fahmi mengatakan, menghubungkan relasi Kota Sukabumi fungsi city branding dan melihat Kota Sukabumi sebagai pembeda dengan daerah lain.

"Di mana belum tentu ada daerah lain yang memenuhi unsur history dan lainnya sebagai Kota Polisi sebagai pembentuk citra keberadaan Setukpa membentuk citra positif luar biasa,'' ungkapnya.

SUMBER: KDP SETDA KOTA SUKABUMI

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI