SUKABUMIUPDATE.com - Mengupayakan kebahagiaan orang tua, menjadi kalimat yang terlontar dari Shylda Alvatihata Ruchmaroh. Ia adalah calon kepala desa di Pilkades Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, yang bersaing dengan ayahnya sendiri, Aum Ruhyandi.
Hanya ada dua calon kepala desa di Pilkades Desa Padaasih yakni nomor urut 1 Shylda Alvatihata Ruchmaroh dan nomor urut 2 Aum Ruhyandi. Pemungutan suara Pilkades dengan calon bapak dan anak ini digelar pada Minggu (8/5/2022).
Ketua Panitia Pilkades Desa Padaasih Yosep Ismatullah mengatakan pada tahun ini ada 14 titik tempat pemungutan suara atau TPS. Hal tersebut berbeda dengan Pilkades sebelumnya, pemungutan suara dipusatkan di satu tempat saja.
Menurut Yosep dengan banyaknya TPS maka memudahkan pemilik hak pilih untuk menyalurkan suaranya. "Karena banyaknya TPS, seluruh proses pemilihan selesai pukul 16.00 WIB," kata Yosep kepada sukabumiupdate.com.
Untuk tahun ini, panitia Pilkades menyebar 6.410 undangan kepada hak pilih. Dari jumlah itu, 5.000 lebih pemilik hak pilih menyalurkan suaranya. "Tingkat kehadiran [pemilih ke TPS] mencapai 83 persen," ujarnya.
Di Pilkades Padaasih ini terdapat dua calon yang merupakan bapak serta anak. Berdasarkan penghitungan suara, calon kepala desa nomor urut 2 Aum Ruhyandi menang dengan meraup 3.823 suara, sedangkan nomor urut 1 Shylda Alvatihata Ruchmaroh mendapatkan 959 suara.
Yosep menuturkan, jumlah suara yang sah di Pilkades Desa Padaasih adalah 4.782. Sementara 409 suara dinyatakan tidak sah karena masyarakat ada yang mencoblos dua calon di surat suara kemudian surat suara rusak, bahkan ada juga surat suara yang tidak dicoblos sama sekali.
Sementara itu, peraih suara terbanyak dalam Pilkades Padaasih, Aum Ruhyandi berterimakasih kepada masyarakat yang telah memberikan amanat untuk kembali memimpin.
"Program saya melanjutkan yang kemarin, kebaikan bagi masyarakat supaya lebih meningkat," kata Aum yang merupakan calon petahana. Sementara anaknya Shylda Alvatihata Ruchmaroh saat ini baru berusia 25 tahun dan baru selesai menjalani pendidikan tinggi alias kuliah.
Editor : Oksa Bachtiar Camsyah