Sukabumi Update

Kisruh Ujikom Bacalon Kades, DPRD Kabupaten Sukabumi Segera Panggil Panita Pilkades

SUKABUMIUPDATE.com - Belasan bakal calon kepala desa yang tidak lulus uji kompetensi menyambangi kantor DPRD Kabupaten Sukabumi, di Jalan Jendral Ahmad Yani komplek Perkantoran Jajaway, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.

BACA JUGA: Gagal Lolos Ujikom Pilkades, Sembilan Bacalon Ontrog Kantor DPMD Kabupaten Sukabumi

Kedatangan Balon Kades tersebut disambut oleh anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Sukabumi dan langsung melaksanakan audiensi di ruang rapat komisi IV Lantai 2 DPRD.  

"Kami menyerap aspirasi dari saudara-saudara kami Balon Kades yang gagal dalam uji kompetensi. Mereka menduga ada kecurangan dari panitia, sehingga datang ke sini untuk mengadukan hal itu kepada kami," ungkap Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Sukabumi Paoji saat dikonfirmasi usai audiensi, Senin (28/10/2019).

Menurut Paoji, Bacalon Kades itu merasa banyak kejanggalan saat mengikuti ujian kompetensi, yang dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Widyapuri Mandiri Sukabumi beberapa waktu lalu. 

Kejanggalan yang dirasakan balon kades tersebut, kata Paoji, mulai dari ujian tertulis maupun wawancara atau interview. Bahak ada pertanyaan yang diberikan oleh panitia tidak ada kaitannya dengan pemerintahan desa.

BACA JUGA: Pilkades Serentak 2019 Sukabumi, Ada 1221 Bakal Calon yang Mendaftar

"Tadi juga ada yang mengadu kepada kami. Sebelumnya telah menerima surat pernyataan lolos ujikom. Tetapi selang beberapa hari, ada lagi surat yang menyatakan tidak lolos. Kemudian juga ada nilai yang kosong dari hasil ujikom setelah dikonfirmasi ke DPMD dan STISIP tiba-tiba ada nilai. Ini yang perlu kami pertanyakan," jelasnya.

Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, sambung Paoji Komisi I akan segera memanggil panitia Pilkades tingkat desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), hingga pihak STISIP Widyapuri Mandiri.

"Untuk persoalan ini kami juga tidak mengerti, makanya Insya Allah kami akan dorong penyelesaiannya. Saya rasa pihak panitia baik tingkat desa hingga kabupaten kurang dalam hal sosialisasi. Sehingga permasalahan seperti ini muncul, kita akan segera carikan win-win solution," pungkasnya.

Editor : garis

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI