Sukabumi Update

Jualan Telur Hingga Dokumentasi Hajatan, Masa Muda Marwan Hamami Calon Bupati Sukabumi

SUKABUMIUPDATE.com - Marwan Hamami Bupati Sukabumi Periode 2016 - 2020 dikenal sebagai pengusaha sukses. Namun siapa sangka, pengusaha bidang migas yang mencalonkan bupati di Pilkada 2020 Kabupaten Sukabumi ini dahulunya pernah berjualan asongan.

Saat ditemui di tengah kesibukannya menjelang Pilkada Sukabumi 2020, pria yang akrab dipanggil Awa oleh orang-orang dekatnya ini bercerita tentang masa kecilnya yang sudah dididik sebagai wirausaha mandiri. Dari beternak, berjualan telur, es mambo, kacang garing, hingga menjadi tim dokumentasi acara hajatan. 

BACA JUGA: Marwan Iyos Raih Dukungan Gerakan Milenial Sukabumi, Fikri: Kami Jadi Agen Kebaikan

"Sejak kecil orang tua saya mengajarkan kemandirian, meskipun keluarga kami terbilang berkecukupan. Namun sudah dari SD saya memperoleh penghasilan sendiri untuk biaya sekolah dan jajan tidak mengandalkan orang tua," ungkap Marwan. 

Marwan yang saat ini memiliki beberapa SPBU ini juga mengatakan bahwa selain berjualan, ia juga sempat bekerja di perusahaan kolega orang tuanya di berbagai wilayah untuk menambah pengalamannya di bidang usaha.

BACA JUGA: Marwan Hamami Beberkan Keberhasilan Sepanjang Menjabat Bupati Sukabumi

"Jadi waktu kecil itu tidak banyak yang punya kulkas atau pendingin, dan saya berinisiatif membuat es mambo untuk dijual memanfaatkan kulkas yang ada di rumah untuk mencari penghasilan sendiri," sambung Marwan yang juga pernah menjadi Ketua Tim olah raga soft ball di sekolahnya ini.

Jiwa kewirausahaan dan Inisiatif yang tinggi ini juga bisa dilihat dari kinerjanya dalam memimpin Sukabumi. Pengalamannya dalam bidang kontruksi yang sangat mumpuni, tak salah jika ia dijuluki sebagai bapak pembangunan Sukabumi, dan ini bisa fakta kebaikan percepatan pembangunan di daerah Kabupaten Sukabumi selama masa kepemimpinannya. 

BACA JUGA: Marwan - Iyos Dapat Dukungan Senior PP, Drajat Sayoeti: Kader Tidak Searah Ganti!

"Sempat ada foto saya yang beredar di media sosial membawa kamera, itu waktu saya SMA sedang menjadi tim dokumentasi hajatan. Bermodal kamera milik keluarga, saya menjadi kameramen dengan bayaran hanya Rp 100 ribu rupiah setiap job nya," pungkas Marwan.

Editor : Andri Somantri

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI