Sukabumi Update

Imlek 2023 Produksi 30 Ton, Semangat Pengrajin Kue Keranjang Legendaris di Sukabumi

Kue keranjang khas imlek, produksi pengrajin di Tipar Kota Sukabumi (Sumber: sukabumiupdate (saddam))

SUKABUMIUPDATE.com - Sempat ambruk karena pandemi covid-19, produsen dodol china atau kue keranjang khas imlek di Sukabumi mulai merasakan kembali gairah pasar. Salah satu pengrajin kue keranjang legendaris di Kota Sukabumi menyebut Imlek tahun 2023 ini target produksi mencapai 30 ton.

Hal ini diungkap oleh Ovi Ling-ling, salah seorang pemilik usaha kue keranjang Bintang Rezeki, khas imlek di jalan Tipar, Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi. Pabrik yang sudah beroperasi sejak tahun 1970 ini, mulai kebanjiran pesanan sejak akhir Desember 2022 dan awal Januari 2023 lalu.

Pesanan-pesanan dari pelanggan lama mulai berdatangan. Tak hanya Sukabumi, juga dari luar daerah juga seperti kota-kota di Jabodetabek, Bandung, Cianjur dan lainnya.

Baca Juga: Tak Hanya Kue Keranjang, 3 Makanan Ini Wajib Ada Saat Perayaan Imlek

“Tahun ini walaupun belum kembali normal, sudah ada peningkatan pesanan dan produksi kurang lebih 10 persen,” jelas perempuan bernama lengkap Dila Novianti ini kepada sukabumiupdate.com, Selasa, 17 Januari 2023.

Setiap tahun jelas Ovi, target produksi 30 hingga 40 ton. Dalam satu hari dapat memproduksi sekitar 3000 buah atau kurang lebih 1,5 ton.

“Sekarang sudah produksi tahap akhir untuk pemesanan, karena imlek 2023 itu kan Minggu 22 Januari 2023,” lanjutnya.

Baca Juga: Kue Keranjang: Kue Khas Imlek yang Dipercaya Jadi Penangkal Raksasa

Kue keranjang produksi keluarga Ovi ini sama dengan dodol cina lainnya. Terbuat adari bahan-bahan berupa tepung kanji, gula, dan air. Proses pembuatan masih mempertahankan metode tradisional.

Ovi Ling-ling, pengrajin kue keranjang khas imlek di Tipar Kota SukabumiOvi Ling-ling, pengrajin kue keranjang khas imlek di Tipar Kota Sukabumi

“Resepnya masih sama dengan tahun 70, tidak pernah berubah,” beber Ovi.

Ia menuturkan, kue keranjang merupakan makanan yang khas dan wajib dalam perayaan Imlek khusus nya bagi masyarakat Tionghoa. Merupakan tradisi turun temurun, sehingga dodol cina ini menjadi primadona dan tidak tergantikan.

Baca Juga: Sejarah Kue Keranjang 2000 Tahun Lalu, Curhat Pengrajin Dodol Imlek di Sukabumi

“Dikasih nama kue keranjang itukan karena kue dicetak menggunakan keranjang bambu. Cara tradisional mempertahankan ini, bentuknya bulat dan tekstur yang kenyal menjadi simbol keharmonisan dan kebersamaan,” lanjut Ovi.

Saat ini, harga satan kue keranjang Ovi Ling-ling dijual Rp 42 ribu. Naik Rp ribu jika dibandingkan tahun 2022.

Ovi berharap kue keranjang tradisional terus lestari. Butuh generasi penerus untuk pabrik yang mempertahankan resep dan cara pembuatan tradisional.

Reporter: Saddam (Magang)

Editor : Fitriansyah

Tags :
BERITA TERKAIT