SUKABUMIUPDATE.com - Rahmat Subadra (29 tahun), pedagang bakso keliling di Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji 3 kilogram, pasca kebijakan terbaru dari pemerintah. Ia harus berjalan jauh demi mendapatkan satu tabung gas lpg 3 kg, untuk berjualan.
Pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WIB, ia berjualan seperti biasa dengan berkeliling dari satu kampung ke kampung lain. Di tengah aktivitasnya, Subadra kehabisan bahan bakar kompor yaitu gas elpiji.
Baca Juga: Modus COD, Korban Ungkap Kronologi Curanmor di Nagrak Sukabumi
Ia sendiri belum tau jika sejak 1 Februari, pemerintah melarang Gas LPG di jual ke warung pengecer. Satu persatu warung yang sepengetahuannya jual LPG didatangi, namun barang yang dicari ternyata sudah tak ada.
"Saya keliling sampai 3 warung masih belum dapat juga itu gas, itu keliling hampir 5 kilometer," kata Subadra kepada sukabumiupdate.com di halaman Kantor Dishub Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Polisi Bongkar Pabrik Narkotika di Sentul, Barang Bukti 1 Ton Tembakau Sintetis Disita
Tak menyerah, karena ia harus mendapatkan bahan bakar untuk kompor basonya.
Akhirnya, Rahmat mendapatkan gas bersubsidi tersebut di pangkalan yang jaraknya tidak dekat, dibandingkan dengan warung-warung yang biasa ia kunjungi.
"Makin keberatan sih kalau hanya bisa beli di pangkalan, kalau warung kan bisa warung mana aja belinya, kalau hanya di pangkalan kan cukup jauh, apalagi waktu berjualan keliling," katanya.
Baca Juga: Satpol PP Kawal Penertiban di Kawasan Taman Wisata Alam Sukawayana Sukabumi
Meskipun terdapat selisih harga antara gas elpiji di pangkalan dan warung, Subadra tidak mempermasalahkannya. Ia hanya berharap dapat memperoleh gas bersubsidi tersebut dengan mudah dan praktis seperti sebelumnya di warung-warung.
Subadra, yang biasanya menggunakan gas elpiji 3 kilogram dalam dua atau tiga hari, berharap pemerintah dapat memberikan solusi yang menyeluruh bagi para pengguna gas elpiji bersubsidi.
Baca Juga: Local Media Community 2025 Hadir Tawarkan Banyak Program untuk Media Lokal
"Berharap agar kaya biasa beli bisa di warung lagi mudah tidak susah, kalau masalah harga mah gampang asal mudah didapat saja," pungkasnya.
Doa yang terwujud dalam dua hari
Doa para pedagang kecil dan masyarakat miskin yang masih bergantung pada LPG 3 Kg terkabul. Kebijakan baru dari Kementerian ESDM ini ternyata hanya bertahan dua hari, per 4 Februari 2024, Presiden Prabowo mencabut aturan tersebut, dan meminta gas LPG bisa kembali dijual di warung pengecer.
Editor : Fitriansyah