Sukabumi Update

Cara Produsen Tahu di Sukabumi Bertahan Saat Harga Kedelai Meroket

SUKABUMIUPDATE.com - Kenaikan harga kedelai impor di awal tahun 2021 ini cukup membawa dampak kepada para pelaku usaha tahu rumahan di Sukabumi.

Anung (40 tahun), salah satu produsen tahu di Kampung Cijambe Nyomplong RT 13/06 Desa Sukaresmi, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi mengeluhkan kenaikan harga kedelai tersebut.

"Harga kedelai tidak langsung naik, tapi berangsur. Ada dua bulan terakhir mah. Dari standar Rp 7.000 jadi Rp 9.000 per kilogram. Produksi tahu menurun hingga 30 persen. Omset juga menurun drastis," kata Anung saat diwawancarai sukabumiupdate.com, Minggu (3/1/2021).

BACA JUGA: Bahan Baku Tempe dan Tahu, FKDB Siap Tampung Kedelai Petani di Sumut

Anung menilai kenaikan harga kedelai ini juga dikeluhkan perajin tahu lainnya di Sukabumi. Ia pun dilema. Jika harga tahu dinaikkan, khawatir tak dibeli.

"Kalau kita menaikkan harga tahu terlalu mahal, susah, karena persaingannya juga banyak. Terus untuk masyarakat juga daripada beli tahu terlalu mahal mending tidak beli tahu sama sekali," ujarnya.

"Terus dulu saya pake minyak goreng cuma Rp 11.000, sekarang Rp 13.000. Kalau produksi saya tidak tentu, tergantung permintaan pasar. Kadang lima kuintal, kadang tujuh kuintal, tergantung permintaan pasar.

BACA JUGA: 1.083 Hektar Lahan di Ciracap Sukabumi Ditanami Kedelai

Meski kini ada penambahan biaya produksi lantaran harga kedelai naik, ia juga berupaya semaksimal mungkin untuk tak mengurangi jumlah karyawan di pabrik tahunya.

"Dengan kenaikan harga kedelai ini kita mencoba bijak pada karyawan. Kita sebisa mungkin mempertahankan karyawan, mempertahankan produksi dengan keuntungan yang menipis atau pas-pasan," katanya.

"Daripada melakukan pengurangan karyawan, atau gajinya dikurangi, kita menyiasatinya dengan ukuran tahunya diperkecil. Meski itu juga tidak maksimal dengan harga kedelai sekarang ini," lanjutnya.

Produksi tahu di Kampung Cijambe Nyompolong, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi tetap bertahan meski harga kedelai impor meroket.

Anung berharap pemerintah bisa kembali menstabilkan harga kedelai impor. Bahkan sebisa mungkin jangan ada kenaikan lagi. "Ya kalau bisa turunkan harganya, karena kedelai merupakan kebutuhan pokok para pelaku usaha, bukan hanya usaha tahu," kata Anung.

Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.

Editor : Herlan Heryadie

Tags :
BERITA TERPOPULER
BERITA TERKINI