Sukabumi Update

Perkembangan Aktivitas Vulkanik Gunung Gede Pasca Gempa Cianjur M5,6

Gunung Gede | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Gunung Gede merupakan salah satu gunung yang ada di Provinsi Jawa Barat yang secara administratif terletak di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kabupaten Bogor.

Secara geografis Gunung Gede berapa pada posisi -6.78 LU dan 106.98 BT dengan ketinggian 2211 mdpl.

Gunung Gede selalu dipantau secara visual maupun instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Baca Juga: Pencabutan Stiker Gereja di Tenda Korban Gempa Cianjur, Polisi: Itu Oknum Ormas Bukan Pengungsi

Diketahui, erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957 dengan karakteristik berupa letusan eksplosif berupa letusan abu tebal yang berwarna kelabu hingga hitam, dengan tinggi kolom letusan mencapai 3 kilometer di atas puncak gunung. Saat ini tingkat aktivitas Gunung Gede ada pada level I yaitu Normal.

Grafik Aktivitas Vukanik Gunung Gede | Foto: via Magma IndonesiaGrafik Aktivitas Vukanik Gunung Gede | Foto: via Magma Indonesia

Dan berikut adalah perkembangan aktivitas Gunung Gede setelah terjadinya gempa Cianjur M5,6 pada 21 November 2022 lalu hingga tanggal 27 November 2022 pukul 12.00 WIB seperti melansir dari Magma Indonesia, adalah sebagai berikut:

  1. Tidak terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik sejak terjadinya gempa Cianjur tanggal 21 November 2022 hingga tanggal 27 November 2022 pukul 12.00 WIB. Gempa Vulkanik Dalam hanya terekam sebanyak 2 kali dengan amplitudo 21- 45 mm dan lama gempa 5-8 detik.
  2. Terjadi peningkatan Gempa Tektonik lokal hingga mencapai 1031 kali dengan amplitudo 4-50 mm dan lama gempa 10 – 86 detik. Gempa Terasa terjadi sebanyak 13 kali dengan intensitas skala II hingga IV MMI.
  3. Aktivitas kawah umumnya berupa hembusan asap putih tipis dengan tinggi 10 meter di atas puncak. Pemantauan deformasi dengan menggunakan tiltmeter menunjukkan adanya inflasi (peningkatan tekanan) yang disebabkan oleh peningkatan Gempa Vulkanik Dalam pada tanggal 24 September 2022 namun peningkatan kegempaan ini bersifat tidak menerus. Kondisi ini terus dipantau secara intensif dari Pos Pengamatan Gunungapi Gede.
  4. Potensi bahaya saat ini adalah terjadinya erupsi freatik yang dapat terjadi tanpa adanya peningkatan kegempaan yang signifikan.

Berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental hingga tanggal 27 November 2022 pukul 12.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Gede masih tetap pada Level I (Normal).

Namun mengimbau untuk masyarakat, pengunjung atau wisatawan tidak boleh turun ke dasar kawah dan tidak boleh mendekati kawah pada saat mendung maupun hujan.

Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Pangrango Ditutup Sementara Pasca Gempa M5.6

Sumber: Magma Indonesia data via Kementerian ESDM, Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

Editor : Reza Nurfadillah

Tags :
BERITA TERKAIT