Sukabumi Update

Terjadi 50 Ribu Tahun Sekali, Komet Hijau Akan Melewati Bumi di Awal Februari

Komet Hijau akan melewati Bumi pada awal Februari dimana itu menjadi fenomena astronomi langka yang terjadi setiap 50 ribu tahun sekali | Foto: Rolando Ligustri via passioneastronomia.it

SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah fenomena astronomi langka akan terjadi di awal tahun 2023, dimana sebuah komet akan melintasi planet Bumi pada awal Februari.

Hal ini menjadi kesempatan langka untuk para pecinta astronomi karena bisa menyaksikan fenomena langka yang menurut nasa terakhir terjadi pada 50 ribu tahun yang lalu.

“Komet yang diberi nama C/2022 E3 (ZTF), saat ini sedang melewati tata surya bagian dalam. Itu akan melakukan pendekatan terdekatnya ke matahari , atau perihelion, pada 12 Januari, dan kemudian akan melewati Bumi membuat jalur terdekatnya dari planet kita, perigee-nya, antara 1 Februari dan 2 Februari.” seperti dikutip dari Space.com.

Baca Juga: Ramai WhatsApp Proxy, Ini 5 Hal yang Harus Diketahui Soal Fitur Baru Itu

Disebutkan juga jika komet C/2022 E3 (ZTF) bisa terlihat di langit gelap dengan mata telanjang namun dengan catatan kondisi langit cukup cerah dan tidak ada polusi cahaya di tempat Anda menyaksikan fenomena astronomu langka itu.

Komet C/2022 E3 (ZTF) | Foto: NASA ScienceKomet C/2022 E3 (ZTF) | Foto: NASA Science

Namun, jika C/2022 E3 (ZTF) memudar, Komet hijau itu masih dapat terlihat dengan teropong atau teleskop selama beberapa hari di sekitar jarak dekatnya.

NASA menyebut pengamat di belahan Bumi Utara akan dapat menemukan komet tersebut di langit pagi, saat bergerak ke arah barat laut selama bulan Januari. Lalu, komet C/2022 E3 (ZTF) akan terlihat oleh pengamat di belahan Bumi Selatan pada awal Februari 2023.

Baca Juga: Orangtua Wajib Tahu! Ini Dampak Positif dan Negatif Bermain Latto-latto Bagi Anak

Pengamat harus mencari C/2022 E3 (ZTF) saat bulan redup di langit, dengan bulan baru pada 21 Januari menawarkan kesempatan seperti itu, jika cuaca memungkinkan.

Menurut situs Starlust komet akan berada di konstelasi Camelopardalis selama pendekatannya yang dekat. Menurut NASA Jet Propulsion Laboratory (JPL) , komet tersebut memiliki periode sekitar 50.000 tahun.

Sumber: Space.com

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT