Sukabumi Update

3 jenis Tahi Lalat, Ada yang Rentan Berkembang Menjadi Kanker Kulit

Ilustrasi. Ada beberapa jenis tahi lalat dan salah satunya bisa berkembang menjadi penyakit kanker kulit | Foto: iStock

SUKABUMIUPDATE.com - Dalam dunia medis tahi lalat disebut sebagai 'Nevus', tahi lalat terbentuk saat sel melanosit berkumpul dalam satu bagian di kulit.

Warna kulit tempat sel melanosit ini berkumpul, kemudian membuat warna kulit semakin menghitam dari warna kulit yang aslinya seiring seringnya kulit terpapar oleh sinar matahari.

Melansir dari Tempo.co, tahi lalat berlainan jenis dan teksturnya. Setiap tahi lalat muncul berbeda faktor penyebab. Berikut jenis-jenis tahi lalat yang harus diketahui.

Baca Juga: Kenali 6 Bahasa Tubuh Wanita, Tanda-Tanda Dia Jatuh Cinta Padamu

1. Tahi lalat bawaan

Menurut American Osteopathic College of Dermatology, tahi lalat bawaan sudah ada saat lahir. Perbandingannya sekitar 1 dari 100 bayi.

Ciri tahi lalat bawaan bentuknya bisa datar dengan warna yang bervariasi, tetapi sebagian besar tahi lalat bawaan tidak berdampak terhadap masalah kesehatan.

2. Tahi lalat yang muncul tiba-tiba

Sebagian besar, jenis tahi lalat ini berwarna coklat dan muncul karena kerusakan kulit akibat sinar matahari. Bentuknya bulat tanpa perubahan seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Pikat Turis Timur Tengah, Karang Kontol Sukabumi Diserbu Wisatawan saat Libur Imlek

Jenis tahi lalat ini juga bisa menjadi gelap seiring bertambah usia. Tapi, belum tentu berubah menjadi kanker melanoma.

3. Tahi lalat atipikal

Tahi lalat atipikal berisiko menjadi kanker. American Osteopathic College of Dermatology memperkirakan bahwa 1 dari 10 orang di Amerika Serikat memiliki setidaknya satu tahi lalat jenis ini.

Baca Juga: 7 Alamat Proxy Whatsapp Indonesia Gratis, Pake WA Gak Perlu Terhubung Internet

Bentuk tahi lalat ini biasanya besar dan berbentuk tidak teratur. Sedangkan melanoma tergolong tahi lalat yang lebih gelap, tahi lalat atipikal bisa muncul berbagai jenis warna.

Ciri tahi lalat

Mengutip Antara, spesialis bedah onkologi Diani Kartini mengajak masyarakat mendeteksi dini kondisi tahi lalat yang rentan berkembang menjadi kanker kulit

Caranya memperhatikan bentuknya. “Tahi lalat yang berbahaya itu ciri-cirinya ABCDE. A itu assymetry yaitu artinya bentuknya tidak simetris antara kedua sisi,” katanya.

Baca Juga: Pabrik Kicimpring Preman Pensiun 8 Didatangi Mas Pur dan Tisna TOP, Ada Apa?

Ciri tahi lalat berbahaya yang kedua, border yang berarti tepi dari tahi lalat tidak rata. Colour atau warna yang bermacam-macam di satu tahi lalat, seperti coklat tua atau muda. Diameter yang lebih dari enam milimeter. Evolution atau perubahan ukuran.

Sumber: Tempo.co

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT