Sukabumi Update

Fenomena Langit Februari 2023 Diwarnai Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid

Ilustrasi. Komet Hijau dan Hujan Meteor Alpha Centaurid menjadi fenomena langit yang mewarnai bulan Februari 2023 | Foto: Pixabay

SUKABUMIUPDATE.com - Bulan Februari 2023 akan diwarnai beberapa fenomena langit dan salah satunya fenomena sangat langka yakni melintasnya komet hijau di dekat Bumi.

Selain komet berwarna hijau yang dinamai C/2022 E3 (ZTF), ada pula fenomena langit hujan meteor Alpha Centaurid.

Mengutip dari Tempo.co, menurut penggiat astronomi dari Komunitas Langit Selatan, Avivah Yamani, komet bisa diamati hingga akhir Februari. “Di arah utara, sampai akhir bulan kecerlangannya redup,” kata dia, Rabu 1 Februari 2023.

Baca Juga: Terakhir Terjadi 50 Ribu Tahun Lalu, Komet Hijau Bakal Melewati Bumi Awal Februari

Komet C/2022 E3 (ZTF) pada 1 Februari misalnya, terbit pada pukul 17.52 WIB dan terbenam dini hari pukul 02.31 WIB. Avivah mengatakan komet itu bisa ditemukan di rasi bintang Camelopardalis. Pada waktu lain pada rasi bintang Auriga dan Taurus.

Sebelumnya, menurut Avivah, komet yang tampak berwarna hijau itu sempat diabadikan oleh tim pengamat Observatorium Astronomi Institut Teknologi Sumatera (Itera) dengan teleskop robotik pada kurun 13-16 Januari 2023.

Selain itu ada hujan meteor Alpha Centaurid yang berlangsung dari 28 Januari hingga 21 Februari 2023. Dari laman Langit Selatan, hujan meteor itu akan mulai tampak dari pukul 21.46 WIB. Posisinya di arah tenggara, dekat bintang beta Centauri.

Baca Juga: Sederet Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Bisa Obati Asam Lambung

Pada waktu puncaknya, 8 Februari, jumlah meteornya berkisar 8 sampai 25 meteor per jam dengan kecepatan 56 kilometer per detik.

Adapun posisi bulan pada 4 Februari berada di titik terjauh dengan bumi atau apogee sejarak 406.476 kilometer. Karena itu, bulan akan tampak tujuh kali lebih kecil dan sekitar 15 persen lebih redup dari rata-rata kecerlangannya. Sementara bulan purnama akan muncul pada 6 Februari sejak matahari terbenam hingga fajar.

Bulan akan mencapai titik terdekatnya lagi dengan bumi atau perigee pada 19 Februari sejarak 358.267 kilometer. Setelah itu terjadi bulan baru atau hilal pada 20 Februari.

Baca Juga: Dikdik dan Bos Jamal Preman Pensiun Kembali Berakting! Syuting Film Apa di Sukabumi?

Menjelang akhir Februari, menjadi waktu terbaik untuk menikmati galaksi Bima Sakti selewat tengah malam yang membentang dari arah timur laut ke barat daya.

Jelang akhir Februari menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati setelah lewat tengah malam membentang dari timur laut ke barat daya.

Sumber: Tempo.co

Editor : Dede Imran

Tags :
BERITA TERKAIT