Sukabumi Update

Siap 2 Kali Lebaran dalam Setahun? Ini Prediksi Hari Raya Idul Fitri 2030

Ilustrasi. Pengamatan Hilal | 2 Kali Lebaran dalam Setahun, Prediksi Hari Raya Idul Fitri 2030 (Sumber : Dok/SU)

SUKABUMIUPDATE.com - Hari Raya Idul Fitri 2023 tahun ini diprediksi akan jatuh pada hari Jumat, 21 April atau Sabtu 22 April. Namun, kapan waktu pastinya tetap menunggu Hasil Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H yang dilaksanakan oleh Kemenang pada Kamis, 20 April 2023 mendatang.

Umumnya, Hari Raya Idul Fitri hanya terjadi satu kali dalam setahun. Namun baru-baru ini tersiar kabar di tahun 2030 nanti, Hari Raya Idul Fitri akan berlangsung selama dua kali dalam setahun.

Baca Juga: 3 Link Live Streaming CCTV Lalu Lintas, Ada Sukabumi Utara-Palabuhanratu

Merujuk informasi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang dikutip via Tempo, fenomena langka Hari Raya Idul Fitri dua kali dalam setahun terjadi karena Kalender Hijriah (kalender Islam) dan Kalender Masehi (kalender Gregorian) yang berbeda.

Dalam Kalender Hijriah, bulan Ramadan dimulai ketika hilal (bulan sabit) pertama kali terlihat setelah matahari terbenam pada akhir bulan Syaban, sementara dalam Kalender Masehi, waktu peredaran bumi mengelilingi matahari mempengaruhi awal tahun baru Masehi.

Kombinasi perbedaan ini mengakibatkan bulan Ramadan dan Idul Fitri jatuh pada tanggal yang berbeda di Kalender Hijriah dan Masehi.

Baca Juga: 7 Titik Ini Diprediksi Macet Saat Mudik Lebaran 2023, Ada Sukabumi!

Peredaran bulan pada tahun 2030 ini juga akan berbeda dari biasanya. Mengutip laporan dari LAPAN, peredaran bulan yang berbeda dari biasanya ini disebabkan oleh fenomena astronomi yang jarang terjadi, termasuk siklus Gerhana Matahari Total (GMT) dan siklus Metonik, yang mempengaruhi peredaran bulan dan waktu awal bulan Ramadan.

Akibatnya, bulan Ramadan hadir dua kali dalam satu tahun kalender Masehi, sehingga Idul Fitri juga akan dirayakan dua kali dalam tahun yang sama.

Kombinasi dari dua fenomena ini membuat Ramadan jatuh pada Maret dan Oktober pada 2030, sehingga Idul Fitri juga akan dirayakan dua kali dalam tahun tersebut. Fenomena langka ini tentu akan memiliki dampak yang signifikan dalam perayaan Idul Fitri pada tahun 2030.

Perayaan Idul Fitri sendiri memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam, di mana setelah berpuasa sebulan penuh selama bulan Ramadan, umat Muslim merayakan hari kemenangan dengan saling bermaafan, berkumpul bersama keluarga, dan melaksanakan tradisi salat Id di masjid atau lapangan terbuka.

Hari Raya Idul Fitri tahun 2030: 2 Kali Lebaran dalam Setahun

Masyarakat Muslim di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, akan menghadapi tantangan dalam menyikapi perayaan yang berlangsung dua kali dalam satu tahun kalender.

Baca Juga: 15 April - 1 Mei, Jadwal Fungsional Tol Bocimi Seksi 2 untuk Lebaran Idul Fitri

Salah satu aspek yang dapat dipengaruhi adalah persiapan fisik dan mental untuk menjalani ibadah puasa Ramadan. Karena bulan Ramadan akan jatuh pada bulan Maret, yang merupakan musim penghujan di Indonesia, masyarakat perlu menyesuaikan diri dengan kondisi cuaca yang berbeda dari biasanya.

Persiapan fisik seperti menjaga kesehatan dan kebersihan menjadi sangat penting agar umat Muslim dapat menjalani ibadah puasa dengan baik.

Selain itu, persiapan mental juga diperlukan mengingat perayaan Idulfitri yang berlangsung dua kali dalam satu tahun dapat mempengaruhi ritme kehidupan sehari-hari, termasuk rutinitas kerja, sekolah, dan aktivitas sosial.

Masyarakat juga perlu mengatur diri dan mengelola waktu dengan bijaksana agar dapat menghadapi perayaan Idul Fitri yang lebih padat dalam 2030.

Baca Juga: Arus Mudik Lebaran 2023: Jadwal Ganjil Genap, One Way, Rekayasa Lalu Lintas

Dampak sosial dan ekonomi juga dapat dirasakan oleh masyarakat. Tradisi mudik atau pulang kampung menjadi salah satu aspek penting dalam perayaan Idulfitri di Indonesia. Namun, dengan adanya dua kali perayaan Idul Fitri dalam satu tahun, tradisi mudik mungkin akan menghadapi tantangan dalam hal perencanaan perjalanan, biaya, dan ketersediaan transportasi.

Selain itu, sektor ekonomi yang berkaitan dengan perayaan Idul Fitri, seperti perdagangan dan pariwisata, juga dapat mengalami perubahan dalam tahun tersebut.

Namun, di sisi lain, fenomena langka ini juga dapat menjadi momen yang unik dan spesial bagi masyarakat Muslim. Hari Raya Idul Fitri yang berlangsung dua kali dalam satu tahun dapat dijadikan kesempatan untuk meningkatkan rasa syukur terhadap Tuhan.

Sumber: Tempo.co

Editor : Nida Salma

Tags :
BERITA TERKAIT