Sukabumi Update

Cuaca Ekstrem 25 April, BMKG: Sagaranten hingga Purabaya Sukabumi Waspada Banjir

(Foto Ilustrasi) BMKG menetapkan status waspada banjir untuk Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Karawang, Ciamis, dan Kota Banjar. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menetapkan status waspada untuk Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Karawang, Ciamis, dan Kota Banjar. Tujuh daerah itu berpotensi terdampak banjir atau bandang terkait cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat pada Selasa, 25 April 2023.

Mengutip penjelasan laporan berita tempo.co, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak banjir atau bandang, potensi tersebut dapat terjadi di Bojongmanggu dan Cikarang Pusat (Bekasi), kemudian Pangkalan, Telukjambe Barat (Karawang). Sementara di Kota Depok seperti di daerah Cipayung, Cilodong, dan Sawangan.

Daerah lainnya yaitu Cibinong, Bojong Gede, Tajur Halang, Caringin, Cigombong di Bogor. Kemudian Sagaranten, Pabuaran, Purabaya di Sukabumi. Di Ciamis yaitu daerah Sadananya, Baregbeg, Cipaku, Sukadana, Cijeungjing, dan Cisaga. Adapun di Kota Banjar yaitu Banjar, Purwaharja, dan Pataruman. Potensi hujan terjadi sejak siang hingga dini hari.

Sementara di wilayah Bandung Raya yang meliputi Kota dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat, juga berpotensi bencana hidrometerologi lainnya seperti hujan es dan puting beliung. Menurut Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Bandung Teguh Rahayu, secara empiris, wilayah Bandung Raya sudah memasuki masa pancaroba pada April hingga Mei dasarian pertama.

Baca Juga: BMKG Ungkap 5 Penyebab Cuaca Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini

Dari hasil analisis BMKG, wilayah Jawa Barat didominasi oleh angin timuran. Tanpa adanya gangguan berupa pusat tekanan rendah di sekitar perairan Jawa Barat, menyebabkan potensi kenaikan pertumbuhan awan hujan di wilayah Bandung Raya.

Selain itu, adanya aktivitas gelombang ekuatorial dan kondisi labilitas atmosfer lokal menyebabkan peningkatan proses konvektif di wilayah Bandung Raya. Kondisi itu, menurut Rahayu, berpeluang membuat pertumbuhan awan hujan tetap aktif.

“Terutama hujan sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang berpotensi diikuti petir dan angin kencang,” ujarnya. Sementara siklon tropis di wilayah Indonesia sejauh ini terpantau tidak ada yang aktif.

Selain di daratan, BMKG mencatat kondisi gelombang di laut. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut ke timur dengan kecepatan angin berkisar 3-15 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan, angin dominan bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan antara 5-25 knot.

Kondisi itu menyebabkan potensi tinggi gelombang di pesisir selatan Jawa Barat. Ketinggian gelombang bisa mencapai empat meter yang berlaku hingga 26 April 2023 pukul 07.00 WIB.

Sumber: Tempo.co

Editor : Oksa Bachtiar Camsyah

Tags :
BERITA TERKAIT